TVDesa – Temanggung : Upaya mitigasi bencana di Kabupaten Temanggung terus ditingkatkan. Hingga saat ini, sebanyak 29 desa/kelurahan telah ditetapkan sebagai Desa Tanggap Bencana (Destana). Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, pada Minggu (28/10).
“Dengan adanya Destana, diharapkan masyarakat lebih siap dalam menghadapi berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi,” ujar Totok.
Menurut Totok, pembentukan Destana terakhir dilakukan di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung pada bulan Oktober 2024. Dengan adanya Destana, setiap desa diharapkan mampu memetakan potensi bencana di wilayah masing-masing, mulai dari tingkat dusun hingga RT/RW.
“Dengan mengetahui potensi risiko bencananya, diharapkan kita bisa meminimalisir dampak yang terjadi jika bencana benar-benar datang,” jelasnya.
Peralatan dan Kesiapan
Untuk mendukung operasional Destana, sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) telah disiapkan, seperti helm, sepatu, senso, pisau tebas, dan jalur evakuasi. Beberapa desa bahkan telah melengkapi diri dengan alat-alat khusus sesuai dengan potensi bencana di wilayahnya.
“Pengadaan sarpras ini dilakukan melalui berbagai sumber, ada yang dari dana desa, ada yang dari bantuan BPBD, bahkan ada juga yang dari pemerintah provinsi,” ungkap Totok.
Latihan dan Simulasi
Selain penyediaan sarpras, para anggota Destana juga telah diberikan pelatihan dan simulasi penanganan bencana. Mereka dilatih untuk melakukan komunikasi yang efektif, membangun posko, serta memberikan pertolongan pertama pada korban bencana.
“Kami telah menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam penanganan bencana. Mereka juga sudah dilatih untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana besar,” tegas Totok.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News