TV Desa News, Kab. Kubu Raya – Sistem informasi manajemen memiliki banyak peran penting untuk suatu lembaga atau institusi, seperti memperbaiki kualitas, untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen yang baik juga bertujuan untuk menghasilkan informasi yang akurat, dan menciptakan keunggulan kompetitif bagi suatu lembaga atau institusi itu sendiri.
Namun perlu diketahui bahwasanya proses pengembangan sistem informasi manajemen dalam sebuah suatu lembaga atau institusi tidaklah mudah, tingkat keberhasilannya berbeda-beda tergantung bagaimana cara yang dipilih oleh sebuah suatu lembaga atau institusi tersebut.
Dan terlepas dari itu, ada beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi sebuah keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen dalam suatu lembaga atau institusi. Pengembangan sistem informasi untuk suatu lembaga atau institusi, perlu disampaikan beberapa faktor pendukung yang harus diketahui ketika akan mengembangkan sistem informasi, diantaranya :
1. Memiliki Planning yang Matang
Dalam sebuah project tentu harus ada yang namanya planning. Pengembangan sistem informasi tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, banyak hal yang harus dibicarakan dengan semua yang terlibat seperti operator, pejabat dan pimpinan-pimpinan tertinggi lainnya.
Maka dari itu peralihan ke sistem informasi ini sebaiknya direncanakan sebaik mungkin. Segala hal yang mempengaruhi seperti biaya, prosedur, peran dari operator telah didiskusikan kepada semua pimpinan suatu lembaga atau institusi.
Pada tahap planning ini juga harus dilihat efek untuk kedepannya, apakah nantinya sistem informasi tersebut berperan penting untuk kemajuan atau kontribusi apa yang didapat dengan menggunakan sistem informasi manajemen ini.
Perencanaan-perencanaan itu dapat memberikan pondasi yang kuat dalam kesuksesan penerapan sistem informasi manajemen suatu lembaga atau institusi anda.
2. Pemilihan Vendor Pengembang Sistem Informasi suatu lembaga atau institusi yang tepat
Pengembang sistem informasi merupakan tahap yang sangat fital, jika suatu lembaga atau institusi anda salah memilih vendor pengembang, presentasi keberhasilan pengembangan sistem bisa jadi sangat kecil.
Anda harus memilih vendor pengembang yang sudah berpengalaman dan sistem yang dikembangkan sudah teruji dan tentunya harus mengetahui desain sistem informasi yang cocok dengan tujuan suatu lembaga atau institusi anda.
Disini para pimpinan suatu lembaga atau institusi berperan penting dalam menemukan vendor yang sesuai dan dapat mewujudkan kebutuhan dari suatu lembaga atau institusi.
3. Mempunyai Roadmap Pengembangan Sistem yang Jelas
Sebelum sistem informasi dikembangkan atau dibuat, anda sebagai user harus menanyakan kepada vendor pengembang, bagaimana roadmap pengembangan sistem informasi akan dikembangkan, supaya arah sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan tujuan dan keperluan suatu lembaga atau institusi.
Jika sebuah vendor pengembang yang berpengalaman, anda pasti akan diberi roadmap pengerjaan sebuah project. Tahap ini juga sangat penting agar pengembangan sistem dapat dikontrol dan mempunyai tujuan yang jelas.
4. Testing Sistem Informasi
Sebelum sistem diluncurkan ada baiknya untuk melakukan sejumlah uji coba atau yang sering kita kenal dengan UAT (User Acceptance Testing) terhadap sistem tersebut. Uji coba ini dilakukan untuk menemukan hal-hal yang masih tidak berkesesuian dengan kebutuhan suatu lembaga atau institusi atau memeriksa error sebuah sistem.
5. Pemahaman Sumber Daya Manusia
Setelah tahap uji coba selesai, dan sistem informasi sudah dapat bekerja secara maksimal. Selanjutnya dibutuhkan sosialisai sistem informasi kepada seluruh para pengguna lembaga atau institusi yang terlibat.
suatu lembaga atau institusi harus memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai penggunaan sistem informasi yang telah dikembangkan. Tahapan ini juga tidak kalah penting, kegagalan pengoperasian oleh user akan menjadi kegagalan pengembangan sistem.
6. Tingkat Sekuritas Yang Tinggi
Sistem informasi suatu lembaga atau institusi harus memiliki tingkat keamanan yang baik, karena sistem informasi tersebut tentunya berisi data-data yang bersifat penting dan rahasia. Jika terjadi kebocoran data tentu akan berakibat tidak baik bagi suatu lembaga atau institusi. Untuk itu sistem informasi harus mempunyai sistem kemananan yang baik, agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi suatu lembaga atau institusi itu sendiri.
7. Maintenance Sistem
Pemeliharan secara berkala juga tidak kalah penting dalam pengembangan sebuah sistem, maintenance sebuah sistem mempunyai banyak jenis, seperti perawatan berdasarkan perubahan kebutuhan atau perubahan untuk meningkatkan kualitas sistem tanpa merubah fungsinya, dan masih banyak jenis maintenance lainnya.
Kesimpulan
Keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen di suatu lembaga atau institusi dipengaruhi oleh banyak hal. Mulai dari perencanaan hingga pengelolaan dari sistem informasi itu sendiri. Untuk menunjang keberhasilan dari implementasi sistem informasi manajemen, segala tahapan dalam implementasinya sebaiknya dilakukan dengan baik dan maksimal, tentunya untuk hasil yang maksimal pula.
Berbicara tentang implementasi sistem suatu lembaga atau institusi, sistem yang handal dan pengalaman sebuah pengembang Sistem Informasi sangat penting. Untuk itu suatu lembaga atau institusi jangan sampai salah memilih partner dalam mengembangkan sebuah sistem informasinya.
One live one body
if it is to be, it is up to me