TVDesa – Luwu : Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, ada satu desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang seolah tertinggal zaman. Desa Ilan Batu Uru, hingga kini masih mengandalkan handy talky sebagai alat komunikasi utama.
Warga desa ini belum merasakan sentuhan jaringan seluler yang telah menjadi kebutuhan dasar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akses jalan yang buruk dan medan yang sulit menjadi kendala utama dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di desa tersebut.
Jana, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa untuk berkomunikasi dengan keluarga di luar daerah, mereka harus berjalan kaki sejauh beberapa kilometer menuju desa terdekat yang memiliki sinyal. “Kalau mau cari jaringan harus ke luar, ke Desa Simbuang karena hanya di sana ada akses meskipun jauh jaraknya 3 sampai 4 kilometer,” tuturnya.
Kondisi ini tentu saja sangat menyulitkan warga dalam mengakses informasi dan berkomunikasi dengan dunia luar. Mereka kesulitan mendapatkan informasi terkini, apalagi dalam situasi darurat.
Kepala Dusun Kole, Desa Ilan Batu Uru, Yasin Tallama, berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. “Kami berharap agar pemerintah membantu melancarkan akses komunikasi kami. Khususnya kami di Desa Ilan Batu Uru, harapan kami adalah akses jalan diperbaiki dan jaringan komunikasi dipasang agar kami dan anak-anak kami tidak tertinggal,” ungkapnya.
Akses Terbatas Hambat Pembangunan
Kurangnya akses komunikasi tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial warga, tetapi juga menghambat pembangunan di desa. Sulitnya mengakses informasi dan teknologi membuat warga kesulitan mengembangkan potensi daerahnya.
Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat Indonesia telah merdeka selama 79 tahun. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang belum menikmati hasil pembangunan.
Team Admin TV Desa News – Jakarta