TV Desa – Klaten : Ketahanan pangan adalah persoalan klasik yang tidak kunjung terpecahkan. Setiap tahun pemerintah selalu mengimpor bahan pokok dari luar negeri, entah itu beras, bawang, cabe, kedelai, dll. Kekurangan stock sering dijadikan alasan pembenaran untuk pengadaan import. Akibatnya, harga jual panen bahan pokok terjun bebas dan petani pun hanya bisa meratapi nasibnya.
Banaran adalah sebuah desa yg berada di kecamatan Delanggu, kabupaten Klaten. Pekarangan atau halaman masyarakat desa masih luas dan bisa ditanami untuk kegiatan produktif. Namun, sayangnya pekarangan luas itu dibiarkan saja dan ditumbuhi semak belukar. Tidak ada nilai produktivitas atas pekarangan yg luas itu.
Sebagai seorang pendamping lokal desa, saya, Thomas Sutana, melihat pekarangan yang kosong itu sebagai potensi yg bisa diberdayakan. Saya ajak ibu-ibu warga dukuh Pucangan, desa Banaran untuk memanfaatkan pekarangan yang kosong. Ajakan saya pun disambut dengan penuh semangat. Ada sekitar 20 ibu-ibu yang siap bekerja dan mengubah pekarangan untuk lahan budi daya sayur.
Ada 3 lahan pekarangan yg akan digarap sebagai kebun sayur. Untuk mengolah lahan, ibu-ibu minta tolong bapak-bapak untuk mencangkul tanah agar jadi gembur. Selebihnya, semua persiapan dikerjakan oleh anggota dari pemasangan mulsa hingga menanam benih. Dari 3 lahan yang ada, bisa ditanami sekitar 1000 pohon cabe, 100 pohon tomat dan 100 pohon terong.
Saat ini kelompok pemberdayaan masyarakat Agro Banaran Makmur telah memasuki usia hampir 2 tahun. Hasil panennya pun bisa dirasakan oleh warga desa sekitar. Mereka tidak perlu membeli sayuran ke pasar, cukup datang ke kebun sayur dengan harga yang sama. Jika ada warga desa yang tidak mampu membeli, diperbolehkan untuk mengambil secukupnya.
Bu Sastro, ketua Agro Banaran Makmur, rajin merawat ke kebun sayur untuk menyiram atau memberikan pupuk. Anggotanya pun terjadwal secara rapi untuk melakukan perawatan kebun sayur. Dengan modal mandiri yang mencapai sekitar 6 juta rupiah, Agro Banaran Makmur masih berjalan.
Untuk perkembangan kelompok pemberdayaan ini, perlu ada dukungan dari pemerintah desa, bisa berupa alokasi dana atau dukungan moral. Dukungan ini akan memberikan amunisi semangat bagi para anggota. Jangan sampai Agro Banaran Makmur berhenti di tengah jalan. Saat ini, meskipun baru langkah kecil, Agro Banaran Makmur telah mampu menciptakan ketahanan pangan lokal untuk masyarakat sekitar.
Tertarik dengan isu-isu pendidikan, sosial ekonomi, pengembangan diri, wirausaha dan pemberdayaan masyarakat. Selalu berjuang untuk membela rakyat kecil yg senantiasa dipinggirkan secara struktural.