TV Desa – Bantaeng : Berawal di lakukannya pendataan berbasis Geospasial untuk mengidentifikasi aspek yang menunjukkan lokasi, letak dan posisi suatu objek di atas permukaan bumi yang akan di nyatakan ke dalam sistem koordinat, dari kegiatan ini menghasilkan beberapa rekapan data, khususnya dari jenis tumbuh-tumbuhan (pepohonan).
Dari hasil rekapan tersebut, ada ribuan pohon aren yang ada di Desa Pattaneteang, yakni 2.641 Pohon , 585 pohon di antaranya masuk katagori produktif untuk di olah. Penulusuran oleh seorang pemuda Desa, bernama ASDAR pun berlanjut ke tempat-tempat produksi gula aren, dari sekian pembuat gula merah yang berbahan dasar sadapan aren ini, di dapatkan data kebutuhan air nira kurang lebih 300 liter perharinya, sementara hasil sadapan dalam setiap hari bisa mencapai hingga 1.241 liter secara keseluruhan dari petani.
Asdar tahu betul, masyarakat Desanya memanfaatkan sisah dari pembuatan bahan dasar gula merah, menjadi minuman khas tradisional yang di sebut ballo’ (Tuak). namun sebagai Pemuda, yang paham benar akibat negatif konsumsi minuman keras, muncul niat untuk mengurangi kebiasaan masyarakat yang satu ini. kami beli dan mulai berpikir bersama dengan teman- teman yang lain, untuk mencoba membuat satu Inovasi dari Aren sebagai mana yang kita saksikan sekarang ini, Kisah Asdar.
Tak sekedar membelinya, Asdar dan juga pemuda pattaneteang yang berada di lereng gunung lompo battang, membuktikan harapan dalam sebuah Inovasi olahan aren, menjadi “SIRUP AREN” dengan nama Canning Rara. mulailah patungan dalam pengumpulan dana untuk membeli peralatan seadanya, seperti wajan, kompor dan alat pengukur suhu.
Asdar memang memiliki pemahaman cukup mendalam terhadap desanya. Desa Pattaneteang di kenal sebagai Desa yang kaya akan potensi alamnya, termasuk pohon aren yang melimpah, sekarang sudah di rasakan manfaatnya. Dengan berbekal Prodak Izin rumah Tangga (PIRT) Sirup dengan nama Canning Rara, masih produksi terbatas, namun sudah bisa di temukan di beberapa tempat di sulawesi selatan, misal di kab. Bone, Sinjai, Bulukumba, makassar dan tentunya di Bantaeng tempat asal Canning Rara di ciptakan.
Dengan rasa alami tanpa bahan pengawet berpoles desain indah dan menarik, semoga mampu menembus kepercayaan masyarakat khususnya di Sulawesi selatan, dan tentunya secara nasional nantinya, baik dari segi jumlah produksi, maupun permintaan pasar. tutup kisah Asdar
Lahir di Bantaeng 1 Januari 1975 dan menjadi Pendamping Lokal Desa sejak 2017 sampai sekarang, mendirikan organisasi FORUM DA’I POLSEK TOMPOBULU dan menjadi penasehat dalam struktur kepengurusan serta bergabung di BKPRMI sebagai koordinator Komunikasi antar Lembaga