TVDesa – Padang Pariaman : Dewan Pimpinan Pusat (DPP) BAKTI Taskin (BATAS) menggelar rapat koordinasi nasional secara virtual, Selasa (6/5/2025), memfokuskan pembahasan pada penguatan ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
Pertemuan yang dipandu Ketua Deputi I Esti Herawati dan Alan Keba ini mempertemukan perwakilan wilayah (DPW) dan daerah (DPD) BATAS dari Sabang hingga Merauke.
Sesi diskusi yang hangat menggali potensi bisnis kuliner unik di berbagai pelosok negeri, menyoroti tantangan riil yang dihadapi peternak sapi di Bali, serta merancang program pemberdayaan komprehensif bagi petani dan nelayan.
BATAS juga menggodok strategi cerdas untuk mempermudah akses permodalan, memperkokoh jalinan produksi dan distribusi pangan yang merata, serta menyinergikan langkah antar wilayah dan Deputi I.
Pembicaraan konstruktif ini mengerucut pada pentingnya merumuskan strategi pembangunan ekonomi yang adaptif untuk tiap daerah, dengan penekanan pada penciptaan skema holistik yang mengintegrasikan rantai pasok dari hulu hingga hilir.
Sebagai tindak lanjut yang konkret, seluruh perwakilan wilayah diinstruksikan untuk segera mengirimkan informasi detail mengenai potensi dan kendala spesifik di daerah masing-masing kepada Deputi I. Langkah ini akan diakselerasi dengan format terstruktur yang akan disiapkan dan disebarkan oleh Deputi I. Informasi yang terkumpul akan diolah sebelum diteruskan kepada Sekretaris Jenderal.
Inisiatif menarik lainnya muncul, di mana Ketua Deputi III (bidang Komunikasi Informasi dan Teknologi) Indi Nainggolan tengah mengembangkan aplikasi inovatif yang akan menjembatani produsen dan konsumen secara langsung.
Dari Bali, Koordinator Wilayah Bima menjajaki peluang kolaborasi strategis dengan manajemen Masjid Istiqlal untuk mendistribusikan rendang daging sapi berkualitas. Lisda Dwi dari DPP BATAS pun siap memaparkan enam model pembiayaan yang dapat diimplementasikan untuk mendukung program-program BATAS di lapangan.
Komitmen untuk bergerak bersama juga ditegaskan melalui agenda pertemuan rutin yang akan dijadwalkan oleh masing-masing koordinator wilayah. Deputi I akan menyusun peta produksi dan distribusi pangan yang detail dan terpetakan secara nasional berdasarkan data yang diterima.
Tak kalah penting, seluruh anggota BATAS didorong untuk aktif mencari cara memangkas rantai pasok yang panjang dan mengembangkan industri pengolahan makanan berbasis potensi lokal di wilayah masing-masing.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan keseriusan BATAS dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat dan memberdayakan para pelaku utama sektor pertanian, peternakan dan perikanan di seluruh penjuru Indonesia.

Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.