Home / Kabar Desa

Jumat, 17 September 2021 - 22:10 WIB

Bantuan TTG dari Kemendes di Desa Pledokan Kurang Tepat Sasaran

Ahmad Ghufron, ST. - Penulis

TV Desa – Semarang: Kehadiran teknologi tepat guna (TTG) seharusnya mampu memberi manfaat agar pekerjaan manusia semakin mudah dan membantu meningkatkan nilai ekonomi, dirancang untuk masyarakat tertentu sesuai dengan aspek lingkungan, keetnisan, budaya, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

Pemerintah terus berupaya memberi dorongan guna meningkatkan produksi pangan nasional, salah satunya dengan memberikan bantuan alat produksi pertanian (alinstan) ke seluruh wilayah, termasuk ke Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang yang diserahkan pada tahun 2016 lalu.

Sehubungan dengan hal itu, Biro Keuangan dan BMN Kementrian Desa PDTT Riyan Ariessa dan Rujito, di dampingi sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten semarang, dan Camat Sumowono mengikuti Monitoring dan Evaluasi Perkembangan program bantuan dalam kegiatan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dari Kemendesa PDTT yang diserahkan ke Desa Pledokan tahun anggaran 2016. (16/09/2021).

Pada kesempatan ini Riyan arissa dari Kemendesa menyampaikan maksud dan tujuan dilakukannya monitoring dan evaluasi (Monev) bantuan alat ini adalah untuk mengetahui seberapa manfaat dan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.

“Hasil dari kedatangan kami akan kami sampaikan ke kementrian untuk di evaluasi, dan menentukan langkah – langkah selanjutnya agar dalam pemberian bantuan sejenis ini bisa benar – benar bermanfaat,”. Tutur Riyan.

Selanjutnya, Kepala Desa Pledokan, Alimin menceritakan, bantuan Alinstan dalam mendukung lumbung pangan terdiri dari empat jenis alat yaitu, perontok padi dan kedelai, pengolah multi daun dan kompos, pemipil jagung dan pencacah jagung dengan nilai sekitar 165 juta.

Tinjauan peralatan yang di simpan di gudang

“Petani di desa kami paling banyak berkebun seperti kopi, gula aren dan sayuran, untuk padi dan jagung memang ada namun tidak banyak, sehingga Alinstan yang dikucurkan tidak begitu dibutuhan petani, sehingga tidak terpakai dan sebagian menjadi rusak,” ungkap Alimin.

Camat Sumowono menyampaikan, tatacara pemberian bantuan Alinstan kepada petani kurang memperhitungkan antara kebutuhan, masalah pemanfaatan, karakteristik lahan tidak sesuai, serta keterbatasan sumber daya petani yang bisa menggunakan mesin pertanian.

“Saya berharap untuk jenis – jenis bantuan seperti ini sebaiknya dilakukan identifikasi dulu, agar alat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan memenuhi unsur teknologi dan aplikasi dengan karakteristik terdesentralisasi, skala kecil, padat karya, hemat energi dan berkaitan dengan kondisi lokal,”jelas Asep.

Dalam foto dari kiri ke kanan : Asep Mulyana (Camat Sumowono), Riyan Arissa dan Rujito (Kemendesa), Mindarto (Sekdin Dispermades), Alimin (Kades Pledokan)

 

Berita ini 134 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Daerah

Mahasiswa KPM UIN AR-RANIRY Bukit Wih Ilang Gelar Festival Anak Sholeh Dan Nujulul Qur`an

Kabar Desa

Moment Ramadhan, Kades Babana Ajak Aparatur Desa Buka Puasa Bersama

Kabar Desa

Kades Tabuan Asri Lantik Lima Perangkat Desa

Kabar Desa

30 Orang Tua di Desa Alastengah Paiton Melaksanakan Wisuda SOTH

Kabar Desa

Drainase Persawahan Dangkal, Babinsa dan Aparat Desa Lampeantani Turun Kerja Bakti

Kabar Desa

Mungkinkah Desa Hunuth Jadi Icon Penanganan Stunting

Kabar Desa

Warga Desa Poncowarno Menerima 101 Sertifikat Tanah PTSL

Kabar Desa

BUMDes Galla’ Bantalang: Sampaikan LPJ Tahun 2023 Gunakan Aplikasi