Home / Kabar Desa

Rabu, 6 Oktober 2021 - 18:58 WIB

Batik Perdamaian Desa Poncoruso

Ika Arinta - Penulis

TV Desa – Semarang : Sembilan lembar kain dengan ukuran 2×1 meter, bercorak Batik ciprat hasil karya ibu-ibu yang di pandu oleh Erytrina Sulistiyorini, ada yang akan dikirim ke Makassar, dan beberapa kain sudah laku terjual.

“Batik Perdamaian ini semoga menjadi langkah awal kemajuan ekonomi untuk desa wisata kreatif perdamaian dan menjadi salah satu produk khas Desa wisata kreatif perdamaian (DWKP),” ucap Budi Sumarsis, Sekretaris Desa Poncoruso.

Batik motif ciprat yang berjumlah sembilan lembar tersebut, merupakan hasil nyata dari pelatihan batik yang telah dilaksanakan selama 2 hari di DWKP Poncoruso. Motif batik ciprat dipilih karena keunikan cipratan-cipratan warna yang memiliki motif berbeda satu dengan lainnya. Teknik ini memungkinkan untuk warna kain yang sama, namun memunculkan motif yang akan selalu berbeda. Sedangkan Tehnik smock yang digunakan, adalah cara membuat kerutan-kerutan untuk menghasilkan motif warna pada bahan kain.

Baca Juga |  Warga Desa Bagus Antusias Meriahkan Jalan Sehat HUT RI ke-79
Tehnik ciprat (mencipratkan malam pada kain)
Tehnik smock
Mewarnai kain

“Saya sangat senang dengan kesempatan latihan membuat batik ini, semoga bisa menjadi ciri khas dan produk unggulan Desa. Terus konsisten kedepannya bisa mensejahterakan warga desa” Ungkap Puji salahsatu peserta pelatihan.

Selain wisata kuliner tradisional dan wisata budaya edukatif yang dimiliki, batik perdamaian ini kedepannya akan terus belajar berinovasi. Selain kain batik kami juga memberdayakan penjahit lokal untuk membuat baju batik.

Foto kelompok ibu-ibu beserta Susana Prapunoto (KaProdi S2 Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana). 

“Saya sangat apresiasi dengan semangat ibu-ibu dan optimis Batik Perdamaian ini bisa mendobrak perekonomian desa,” ucap Susana Prapunoto (KaProdi S2 Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana), saat memberikan pelatihan.

Baca Juga |  Penyu Selamat, Pantai Gembira: Kisah Inspiratif dari Sulengwaseng, Flores Timur
Foto hasil batik
Foto hasil batik
Kemasan Batik siap jual

Kelompok ibu-ibu lintas agama ini dibentuk sebagai salah satu upaya menjalin ekonomi perdamaian yang sejalan dengan visi misi Desa wisata kreatif perdamaian. Dan bisa ini menjadi langkah awal membangun jejaring ekonomi perdamaian yang mendapat dukungan dari William Kwan (Institut Pluralisme Indonesia/IPI), Susana Prapunoto (KaProdi S2 Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana).

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 325 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Desa Ekonomi Kreatif Katapiang Resmi Diluncurkan, Pariwisata Pantai Panjang Berjaya

Kabar Desa

Sosialisasi Anti Narkoba Tahun 2024 di Desa Pantadewa

Kabar Desa

Tempeh Tengah Bersinar: Juara 3 Lomba Kampung Resik Lumajang

Kabar Desa

Desa Sidang Kurnia Agung Sukses Bangun Jalan Rabat Beton, Tingkatkan Aksesibilitas Warga

Kabar Desa

PALI Bersatu Lawan Narkoba: Sosialisasi Desa Bersih Narkoba di Tanah Abang Jaya

Kabar Desa

Kreman Sambut Perangkat Desa Baru, Siap Layani Masyarakat

Kabar Desa

Diskusi Pengelolaan Hutan di Desa Tambakasri

Kabar Desa

Karang Taruna Kudu Gantiang Barat Sukses Ciptakan Pengusaha Muda VCO