TV Desa – Semarang : Sembilan lembar kain dengan ukuran 2×1 meter, bercorak Batik ciprat hasil karya ibu-ibu yang di pandu oleh Erytrina Sulistiyorini, ada yang akan dikirim ke Makassar, dan beberapa kain sudah laku terjual.
“Batik Perdamaian ini semoga menjadi langkah awal kemajuan ekonomi untuk desa wisata kreatif perdamaian dan menjadi salah satu produk khas Desa wisata kreatif perdamaian (DWKP),” ucap Budi Sumarsis, Sekretaris Desa Poncoruso.
Batik motif ciprat yang berjumlah sembilan lembar tersebut, merupakan hasil nyata dari pelatihan batik yang telah dilaksanakan selama 2 hari di DWKP Poncoruso. Motif batik ciprat dipilih karena keunikan cipratan-cipratan warna yang memiliki motif berbeda satu dengan lainnya. Teknik ini memungkinkan untuk warna kain yang sama, namun memunculkan motif yang akan selalu berbeda. Sedangkan Tehnik smock yang digunakan, adalah cara membuat kerutan-kerutan untuk menghasilkan motif warna pada bahan kain.
“Saya sangat senang dengan kesempatan latihan membuat batik ini, semoga bisa menjadi ciri khas dan produk unggulan Desa. Terus konsisten kedepannya bisa mensejahterakan warga desa” Ungkap Puji salahsatu peserta pelatihan.
Selain wisata kuliner tradisional dan wisata budaya edukatif yang dimiliki, batik perdamaian ini kedepannya akan terus belajar berinovasi. Selain kain batik kami juga memberdayakan penjahit lokal untuk membuat baju batik.
“Saya sangat apresiasi dengan semangat ibu-ibu dan optimis Batik Perdamaian ini bisa mendobrak perekonomian desa,” ucap Susana Prapunoto (KaProdi S2 Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana), saat memberikan pelatihan.
Kelompok ibu-ibu lintas agama ini dibentuk sebagai salah satu upaya menjalin ekonomi perdamaian yang sejalan dengan visi misi Desa wisata kreatif perdamaian. Dan bisa ini menjadi langkah awal membangun jejaring ekonomi perdamaian yang mendapat dukungan dari William Kwan (Institut Pluralisme Indonesia/IPI), Susana Prapunoto (KaProdi S2 Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana).
“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”. – J.K. Rowling
Banggalah menjadi orang desa. Pendamping Lokal Desa, Kecamatan Bawen