TVDesa – Nias Selatan : Musim durian di Nias Selatan kembali membawa berkah bagi para petani dan pedagang. Salah satu pusat keramaian para pencinta durian adalah sepanjang Jalan Batu Atola, Desa Bawodobara, Kecamatan Teluk Dalam. Di sepanjang jalan ini, para pedagang menjajakan durian lokal dengan berbagai ukuran dan rasa yang menggugah selera.
Dirikan Zalogo, salah seorang pedagang durian di Batu Atola, mengungkapkan bahwa durian yang dijualnya merupakan hasil panen langsung dari kebun warga setempat. “Durian Bawodobara ini punya rasa yang khas, manis dan legit. Kalau ada yang kurang enak, saya ganti kok,” ujarnya.
Harga durian di Batu Atola cukup bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000 per buah. Harga tersebut dipengaruhi oleh ukuran, rasa, dan kualitas durian. Meskipun demikian, harga yang ditawarkan tetap terjangkau bagi masyarakat.
Potensi Ekonomi dari Durian
Musim durian tidak hanya menjadi berkah bagi para petani, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Banyak warga yang memanfaatkan momen ini untuk berjualan durian, baik di pinggir jalan maupun di pasar tradisional.
Selain itu, keberadaan penjual durian di sepanjang Jalan Batu Atola juga menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi sektor pariwisata di Nias Selatan.
Harapan untuk Masa Depan
Dirikan berharap musim durian tahun ini dapat membawa keberuntungan bagi para petani dan pedagang durian. “Semoga hasil panen tahun ini melimpah dan harga durian tetap stabil,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada para petani durian, misalnya dengan menyediakan fasilitas pengolahan pascapanen yang memadai. Dengan demikian, durian Nias Selatan dapat semakin dikenal dan dipasarkan ke daerah yang lebih luas.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News