Home / Opini

Rabu, 27 Oktober 2021 - 23:39 WIB

Bersedekah Kepada Seseorang yang Tidak Diketahui Orang Tersebut

Ali Akbar - Penulis

H. Agus Maksum – Padang Pariaman : Pagi ini saya menemukan sebuah kisah yang sungguh menggugah saya. Saya langsung ingin sharing melalui media kita ini.

Hikmah dari Kisah di Zaman Rasulullah

Seorang lelaki tua dengan baju lusuhnya masuk ke sebuah toko megah. Dari bajunya, terlihat lelaki tua itu adalah seorang fakir. Para pengunjung di toko tersebut mayoritas adalah orang-orang kaya. Mereka rata-rata melihat dengan pandangan aneh kepada lelaki tua tersebut, tetapi tidak dengan sang pemilik toko.

”Mau cari apa pak?” Tanya pemilik toko dengan ramah.

”Anu… Saya mau beli selimut enam helai untuk saya dan anak istri saya. Tapi…” Jawabnya ragu.

”Tapi kenapa pak?”

“Saya hanya punya uang 100 riyal, apa cukup untuk membeli enam helai selimut? Tak perlu bagus, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin,” ucap lelaki tua tersebut.

Baca Juga |  Nawa Warsa Undang-Undang Desa

”Oh, tentu cukup, pak. Saya punya selimut bagus dari Turki. harganya cuma 20 riyal saja, kalau bapak membeli lima saya kasih bonus satu helai,” jawab sang pemilik toko sigap.

Lega, wajah lelaki tua itu bersinar cerah. Ia menyodorkan uang 100 riyal, lalu membawa selimut yang dibelinya pulang.

Seorang teman pemilik toko yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan tersebut kemudian bertanya pada pemilik toko:

”Tidak salah..? Kau bilang selimut itu yang paling bagus dan mahal yang ada di tokomu ini. Kemarin kau jual kepadaku 450 riyal. Sekarang kau jual kepada lelaki tua itu 20 riyal?” Protesnya heran.

”Benar. Memang harga selimut itu 450 riyal, dan aku menjualnya padamu tidak kurang dan tidak lebih. Tetapi, kemarin aku berdagang dengan manusia, sekarang aku berdagang dengan Allah,” ucap pemilik toko dengan tenang.

Baca Juga |  Revitalisasi PKK Sebagai Lokomotif Gerakan Perempuan dalam Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa

“Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun. Tapi aku ingin menjaga harga diri lelaki tua tersebut agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku hingga bisa membuatnya malu,” sambungnya.

Menghela nafas sejenak, ia melanjutkan, “Demi Allah! Aku hanya ingin lelaki tua itu dan keluarganya terhindar dari cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang. Dan aku pun berharap Allah menghindarkanku dan keluargaku dari panasnya api neraka.”

Sumber : H. Agus Maksum – 0815-5960-1265

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 47 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Opini

Penguatan Soft Skill Ibu-Ibu Kopwan Sri Rejeki Melalui Pelatihan Merajut

Opini

Keripik Ubi Desa Cilembu: Cita Rasa Lokal yang Terkendala Kemasan

Opini

Peran Strategis Pengawas dalam Kemajuan BUM Desa

Opini

Gamifikasi dalam LMS: Meningkatkan Motivasi dan Engagement Aparatur Desa dalam Pelatihan
Ilustrasi by Ketut Subiyanto | Pexels

Opini

Mengenal Lebih Dekat Metode Baca Cepat dan Manfaatnya dalam Pembelajaran Berbasis LMS

Opini

Tantangan dan Solusi Membangun Desa Tertinggal Melalui Pendampingan Desa

Opini

Pentingnya Sumur Bor Untuk Kebutuhan Air Desa

Opini

Pentingnya TPQ dan Madarasah di Tengah Masyarakat Desa