TVDesa – Solok : Di tengah hiruk pikuk aktivitas sehari-hari, sekelompok individu di Sumatera Barat tengah menjalankan misi mulia. Mereka adalah Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa, garda terdepan dalam pembangunan desa. Dengan semangat gotong royong yang tinggi, mereka secara mandiri menyelenggarakan Expert Group Meeting (EGM) selama dua hari berturut-turut pada 14-15 Oktober 2021.
Bukan sekadar pertemuan rutin, EGM ini menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman yang sangat berharga. Para TPP, yang berasal dari berbagai latar belakang, berkumpul untuk membahas isu-isu krusial terkait pembangunan desa. Mulai dari capaian dan kendala penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) hingga progres pendaftaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Ini bukan sekadar rapat,” ujar salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya. “Ini adalah ajang silaturahmi dan berbagi ilmu antar sesama pendamping. Kita sama-sama belajar dan sama-sama berkembang.”
Atmosfer pertemuan begitu hangat dan penuh keakraban. Konsep “semua adalah guru dan semua adalah murid” menjadi ruh utama dalam setiap diskusi. Setiap peserta memiliki kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya, tanpa adanya hierarki atau batasan.
Salah satu topik yang paling menarik adalah diskusi mengenai pelaporan keuangan BUMDes. Para TPP bertukar pikiran untuk menemukan model pelaporan yang paling efektif dan efisien. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, namun semangat kolaborasi tetap terjaga.
EGM mandiri yang diselenggarakan oleh TA PED Sumbar ini membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap pembangunan desa masih sangat tinggi. Dengan inisiatif dan kreativitas yang luar biasa, mereka telah menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari level desa.

Belajar itu tak kan mengenal waktu,jarak,usia ..semua nya bisa dijadikan sumber ilmu,”Alam Takambang dijadikan Guru “demikian pepatah Minangkabau. Motto seorang pemberdaya adalah semua guru dan semua murid….belajar menerima sebuah kenyataan “