TV Desa – Ambon : Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah desa di Indonesia ada 81.616 desa. Semenjak UU Desa digulirkan tahun 2014, pemerintah mendukung gerakan pembangunan desa agar masyarakat desa bisa menjadi subjek pembangunan.
Bukti ini tercetak jelas dalam Nawacita ketiga, yaitu “Membangun dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa Dalam Kerangka Negara Kesatuan.” Upaya ini kemudian diperkuat dengan dukungan materiil berupa program dana desa.
Dana desa yang kurang lebih 70 triliun ini tentunya sangat berguna untuk pengembangan desa, yang diterima bervariasi dari 800 hingga 2 milyar per Desa.
Namun faktanya masih banyak Desa penerima Dana Desa yang belum juga berkembang. Hal ini disikapi oleh Ketua Umum Badan Komunikasi Nasional Desa Indonesia, Isra Sanaky.
Isra Sanaky: “Saya kira yang menjadi kendala untuk dana desa itu pertama kesiapan sumber daya manusia untuk kepala desa itu. Harus ada sebuah mekanisme yang mengaturnya. Karena dari sisi SDM, mereka itu tidak punya kemampuan untuk melakukan pemetaan perencanaan desa itu sendiri, maupun pengelolaan dana desa itu.”
Banyaknya Kepala Desa yang terjerat kasus hukum akibat penyalahgunaan dana desa menjadi bukti kuat, rendahnya SDM dimaksud. Mereka tidak paham mengelola dana desa itu, sehingga mereka menganggap dana desa itu dana pribadi dan tidak berpikir efeknya lagi. Padahal dana desa itu dana negara, dititipkan ke dia dan harus mampu dikelola dan dipertanggungjawabkan kepada negara.
Menurut Sanaky, problemnya adalah kepala desa itu rata-rata terpilih tidak melalui sebuah proses Diklat, tidak melalui sebuah kepemimpinan pemerintahan, berbeda dengan Lurah.
Sanaky: “Kepala desa diangkat berdasarkan musyawarah, pemilihan dari warga, sehingga tidak melihat latar belakang pendidikan maupun pengalaman. Siapa yang jadi tokoh disitu, dialah jadi kepala desa. Ketika terpilih dia bingung, tidak siap bagaimana mengelola pemerintahan desa. Itu yang sering terjadi selama tahun ke tahun. Kasus hukum kepala desa itu selalu terjadi dan itu angkanya itu naik tidak pernah turun.”(*)
Activity:
•Reporter •Advocate (Kandidat Notaris PPAT) •Konsultan Pendidikan El-Hikam Consultant Center (Overseas Education Link – ECC Indonesia) •Lecturer
Experience:
•Reporter & News Anchor TVRI •Medical Reps. Eisai Indonesia •HRD Metro Selular Nusantara
***
“Hidup adalah petualangan yang berani atau tidak sama sekali.” – Helen Keller