TV Desa – Padang Pariaman : Akurasi data lahan pertanian sangat menentukan kebijakan yang akan diambil oleh Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pertanian.
“Data yang kita kirim sering jadi bahan olokan dari Kementerian Pertanian. Sering disebut sebagai ‘Data Sampah’. Karena kalau dipakai datanya tidak akurat,” papar Jafrizal, M.Pt selaku narasumber kegiatan “Sosialisasi Pengukuran Geospasial Lahan Pertanian” di Aula Kantor BPP Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat pada Selasa (21/11) mulai pukul 09.30 – 12.30 WIB.
Jafrizal melanjutkan, “Apapun rencana yang akan dibuat oleh pemerintah, patokannya data. Contoh, subsidi pupuk yang akan diberikan berdasarkan data luas lahan yang ada di Indonesia. Kalau data tersebut tidak akurat, maka dalam penyalurannya akan terjadi masalah.”
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, diwakili oleh Ancasri, S.P. menjelaskan diadakannya kegiatan didanai dari DAK Non Fisik Tahun 2023 dari Kementerian Pertanian.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan luas lahan pertanian yang sebenarnya menggunakan aplikasi yang telah ditentukan, seperti: Fields Area Measure yang dapat diunggah melalui Google Play atau Play Store,” tukas Ancasri.
Di sela-sela acara, Joni Alwis, S.P., selaku Koordinator Penyuluh BPP Sungai Limau menjelaskan, “Diharapkan kepada seluruh utusan kelompok tani yang hadir untuk dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada anggota kelompok tani masing-masing. Sehingga nantinya kita akan mendapatkan data luas lahan pertanian yang sebenarnya, bukan direka-reka.”
Kegiatan “Sosialisasi Pengukuran Geospasial Lahan Pertanian” ini dihadiri oleh peserta dari utusan kelompok tani yang ada di bawah naungan BPP Kecamatan Sungai Limau, berjumlah 25 kelompok tani. Sedangkan PPL yang hadir, diantaranya: Tuti Sri Ningsih, S.P., dan Aswandi, S.P.
Jafrizal memaparkan, “Target Output Pelatihan adalah: 1) Peserta dapat mengetahui pengertian Geospasial, peserta dapat membedakan data spasial dan data tabular, 2) Peserta bisa mengistall aplikasi Open Source Field Area Measure, dan 3) Peserta dapat mengoperasikan aplikasi Field Area Measure.
Selain memperoleh materi secara teori, juga dilaksanakan praktek lapangan menggunakan aplikasi yang telah diunduh oleh masing-masing peserta.
Usai kegiatan pelatihan, acara berlanjut dengan makan siang bersama dan berakhir seluruh peserta kembali ke rumah masing-masing.
Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.