TV Desa – Bangka Tengah : Budaya Melayu Bangka Belitung berupa rudat, dambus dan nganggong tampil di Festival Budaya Desa Batu Belubang, yang digelar Komunitas Betapak Beraksi Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (07/11/2021).
Seni tari Paduppa dan kreasi dari etnis Bugis, turut meramaikan event budaya multi-etnis. Kegiatan juga diisi bazaar produk UMKM desa.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Budaya Desa (FBD) Batu Belubang, Hamdani, mengatakan pergelaran diadakan untuk melestarikan seni dan budaya etnik masyarakat desa.
“Desa Batu Belubang memiliki tiga suku besar, yakni Melayu, Bugis dan Tionghoa. Sementara ini seni budaya Tionghoa belum bisa berpartisipasi,” ujarnya.
Dikatakannya, seni budaya daerah perlahan akan pudar seiring kemajuan jaman. Melalui Komunitas Betapak Beraksi dirinya mengajak masyarakat menjaga berbagai seni tradisi di desa agar terus lestari.
“Ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Pemajuan Kebudayaan Desa, seperti kegiatan yang kita selenggarakan ini,” beber tokoh Daya Desa ini.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, mendukung digelarnya event dalam mempertahankan dan menjaga seni tradisi masyarakat.
“Hari ini kita sudah merintis, guna menyemarakan destinasi wisata, yang didesain oleh warga desa dan disupport oleh Kemendikbud Ristek,” kata Algafry.
Ke depan acara tersebut akan dijadikan sebagai agenda Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, yakni festival seni dan budaya.
“Kita kemas untuk kita buat agenda di tingkat kabupaten,” kata Bupati Algafry.
Senada diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Wahidah.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku mendukung penyelenggaraan seni budaya masyarakat yang berdampak bagi kemajuan destinasi wisata. Sehingga dapat memberikan multiplier-effect bagi masyarakat dan daerah, diantaranya pertumbuhan ekonomi melalui UMKM dan bertambahnya sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain kepedulian terhadap pelestarian seni budaya, dibutuhkan dukungan anggaran dan pembinaan dari pemerintah.
“Dijadikannya event ini sebagai agenda tahunan Kabupaten Bangka Tengah, berarti adanya bentuk pembinaan dari pemerintah daerah, termasuk dalam hal alokasi anggaran,” kata Wahidah.
Tinggal di Bangka Belitung, Indonesia.
Setiap detik adalah jejak — demi masa.