Home / Kabar Desa

Senin, 4 November 2024 - 16:27 WIB

Bukan Menceritakan Cerita ‘Orang’

Mulyadi Putra - Penulis

TvDesa Pasaman Raya: Minggu yang cerah. Secerah wajah anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang datang berondoh-pondoh ke Rumah Mentari. Mereka datang bukan sekedar ingin mombolak-balik buku-buku yang berserak di atas terpal lapangan (Lapak Buku). Melainkan sekaligus mengikuti lomba mewarnai tingkat SD. Kegiatan itu dibuka secara langsung oleh Wali Nagari Sitombol, yang diwakili oleh Hermansyah Putra, selaku Sekretaris Nagari. Tepatnya di kampung Alai, Nagari Sitombol Padang Galugua, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat.


Kegiatan itu dilakukan, selain dari praktik baik pemanfaatan bantuan 1000 buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnasn RI), juga sekaligus mempatenkan nama Komunitas Rumah Mentari, Ruang Literatur dan Budaya. Karena yang selama ini dikenal masyarakat adalah nama Rumah Mentari dan Sanggar Seni Mentari. Dari itu, hari ini Minggu 3 November 2024, nama Komunitas Rumah Mentari telah diresmikan. Namun tidak menghilangkan keberadaan Rumah Mentari dan Sanggar Seni Mentari. Melainkan berada di bawah naungan Komunitas Rumah Mentari, Ruang Literatur dan Budaya.

Baca Juga |  Desa Cibiru Wetan Juara 1 Lomba Desa, Kades: Ini Kado Terindah untuk Masyarakat Kami


Kembali ke pangkal kaji. Kegiatan di atas, hanya satu dari sekian agenda yang ada di TBM Mentari. Sebagaimana pengakuan dari ownernya, Mulyadi Putra: “ya, acara ini hanya satu dari sekian praktik baik yang kita lakukan. Karena lain dari meminjamkan buku-buku tersebut ke SD tempatan, (seminggu dua kali), kita juga membuat perjanjian bersama Komunitas Singali (pegiat seni rupa) dengan cara meminjamkan 60 judul buku. Dengan syarat musti dikembalikan dalam rentang waktu 30 hari. Setelah itu silahkan dipinjam kembali dengan jumlah dan jadwal yang sama, pada bulan berikutnya,” tutup Mulyadi.
Tentu agenda demikian juga dikerjakan oleh TBM dan atau nama lainnya yang mendapatkan bantuan 1000 buku dari Perpusnas RI. Karena khusus wilayah Sumatera Barat, lebih dari 90 TBM mendapatkan bantuan yang sama. Maka sudah dapat dipastikan mereka juga melakukan hal serupa. Mungkin pola dan konsepnya yang berbeda.

Baca Juga |  Kades Supandi Lantik 19 Ketua RT, Pengukuhan TP- PKK dan Pegesahan Kader Posyandu.


Adapun harapan kita sebagai pegiat TBM dan nama lainnya kepada Perpusnas RI, ialah lebih kepada penerbitan karya-karya anak dalam negeri. Sebab tidak jarang kita temukan di dalam bantuan 1000 buku tersebut terdapat cerita anak yang disadur dari negara luar. Ini yang musti dihindarkan. Mengingat negara kita berpenghuni lebih dari 500 suku bangsa. Jika itu berhasil dirangkum secara keselurahan, tentu ceritanya akan lebih menarik lagi. Sejatinya itu sudah dilakukan! Namun belum merata dan tertata. Mungkin!
Semoga di tahun berikutnya cerita anak negeri lebih dominan jika tidak bisa 100%. Karena sasaran pembacanya adalah anak Indonesia. Maka suatu pengenalan yang apik, ialah mendekatkan cerita suku bangsanya di mana ia tumbuh dan berkembang. Bukan menceritakan cerita orang!

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 39 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Karanggupito Menuju Desa Pintar, Manfaatkan Data untuk Pembangunan

Kabar Desa

Masyarakat PALI Diajak Awasi Penggunaan Dana Desa

Kabar Desa

Polisi dan Petani Bekasi Bersatu Basmi Hama Tikus, Panen Padi Semakin Melimpah

Kabar Desa

Kabar Gembira! Warga Jurang Pelen Segera Nikmati Air Bersih

Kabar Desa

Pelantikan Penjabat Kepala Desa Andongrejo, Jember

Kabar Desa

Kemendes PDT Dorong BUMDes Pringsewu Maksimalkan Potensi Lokal untuk Swasembada Pangan

Kabar Desa

Prestasi Romi Humadri Bawa Berkah bagi Desa Selagik, Lombok Timur

Kabar Desa

Pekon Sukamulya Komitmen Wujudkan SDGs Desa