TV Desa – Padang Pariaman : UMKM salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19. UMKM dengan 82.000 desa di Indonesia perlu melakukan transformasi digital supaya bisa berkontribusi maksimal terhadap pembangunan ekonomi nasional.
Hal tersebut terekam dalam acara Webinar “MengOrbitkan UMKM dan Desa Go Digital” pada hari Rabu, 22 September 2021 mulai pukul 10.00 – 12.30 WIB melalui platform Zoom Meeting & Kanal Youtube.
Keynote Speaker adalah Taufik Madjid – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI dengan Guest Speaker Eko Putro Sandjojo – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI ke-6 tahun 2016-2019.
Dengan narasumber: 1) Vitria Ariani, Pengamat Pariwisata, Founder & CEO Berbangsa Foundation, 2) Jimmy Muhamad Rifai Gani – Founder & CEO Orbitin Indonesia, 3) Erik Nainggolan – Founder & CEO Soulfy, disapa Chief Erik dan 4) Rudy Suryanto – Founder Bumdes.id dan Sekjen Forum Bumdes se-Indonesia. Sebagai moderator adalah Memorianus Amazihono – Operation Manager Orbitin.id.
Taufik Madjid menjelaskan bahwa “Era industri 4.0 di perdesaan dimana era digital merupakan tantangan yang harus dijawab dengan membangun ekosistem digital. Digitalisasi harus mewarnai setiap tahapan perekonomian di Desa, mulai penyiapan input, produksi hingga pemasaran.
Percepatan ekosistem digital di Desa dapat dilakukan diantaranya dengan kegiatan kemitraan BUMDes dengan ISP – Internet Service Provider melalui Program BAKTI dari Kementerian Komunikasi dan Informasi – Kemkominfo RI.
Sedangkan Eko Putro Sandjojo menekankan bahwa “Pelatihan itu sangat penting bagi pengelola BUMDes dan UMKM di seluruh Indonesia. Guna meningkatkan kapasitas SDM yang bersangkutan.”
Vitria Ariani menguraikan bahwa Desa Wisata harus kembali lagi ke rohnya dalam masa pandemi Covid-19 dengan cara berjualan melalui virtual tour dan e-ticketting selain berjualan secara fisik.
“Literasi digital menjadi syarat untuk maju. Melek digital. Memanfaatkan digital ekonomi dengan digital marketing. Memiliki jiwa yang tangguh , berinovasi dan berkreatifitas menjadi tolok ukur kemajuan Desa Wisata,” pungkas Vitria Ariani.

Jimmy Muhamad Rifai Gani mengungkap problem UMKM diantaranya adalah modal, SDM, hukum, akuntabilitas, iklim usaha, Infrastruktur dan akses.
“Orbitin berfungsi sebagai inkubator, akselerator sekaligus sebagai kolaborator bagi UMKM dan BUMDes. Fokus pada core-competency kita dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” demikian Jimmy Gani.
Erik Nainggolan mengemukakan bahwa, “Infrastruktur connectivity menjadi fokus Soulfy dan Orbitin. Pengetahuan sangat dibutuhkan sebagai solusi bagi peningkatan kapasitas SDM. Kemudian simplifikasi penggunaan internet dengan microsite sebagai pendamping secara virtual.”
Terakhir, Rudy Suryanto memberikan rumusan, “BUMDes diharapkan menjadi Konsolidator atau Intermediary bukan hanya sebagai agen; agen gas elpiji atau agen air mineral.”
“Tanam apa yang kita makan. Makan apa yang kita tanam. BUMDes selayaknya berkecimpung ke ranah pertanian. Apapun kondisinya, tabrak dan terus bergerak. Jangan hanya menggantungkan pada satu pendapatan,” Rudy Suryanto mengakhiri materinya.

Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.