Home / Kabar Pusat

Selasa, 19 Oktober 2021 - 15:23 WIB

BUMDes Tingkatkan Ekonomi Desa, Tuntaskan Kemiskinan Ekstrim

Redaksi Jakarta - Penulis

TV Desa – Jakarta : Mendes PDTT telah menyiapkan rencana aksi dalam penanganan keluarga miskin ekstrim di desa yang ditargetkan nol persen pada tahun 2024, Gus Halim mengatakan untuk mencapai nol persen itu tidaklah dimudah, harus dengan tekad kuat dari desa yang ingin mengalami kemajuan dalam meningkatkan ekonomi, sehingga diyakini target itu akan bisa tuntas hingga tahun 2024.

“Menurunkan kemiskinan ini bukanlah pekerjaan ringan tapi juga bukan pekerjaan yang terlalu berat kalau dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan semua pihak melaksanakan tugasnya masing-masing. Saya optimis, kemiskinan ekstrim nol persen hingga tahun 2024 dilevel desa itu akan terwujud. Karena desa itu pasti bisa,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY.

Menurutnya, Desa adalah sumber identifikasi masalah, akar pemasalahan pembangunan dimiliki oleh desa. Solusi atas mayoritas permasalahan dapat dipecahkan dari desa. Karena desa mendominasi sebagian besar permasalahan di Indonesia.

“Dari aspek kewilayahan, 74.961 desa di Indonesia melingkupi 91% wilayah seluruh Indonesia. Sedangkan dari aspek kependudukan terdapat sebanyak 43% penduduk Indonesia tinggal di desa.” ujar Gus Halim.

Baca Juga |  Presiden Resmikan Jalan Tol Dalam Kota Segmen Pulo Gebang-Kelapa Gading

Gus Halim juga mengatakan di desa memiliki jumlah kemiskinan terbesar dibandingkan di kota, persentase penduduk miskin Indonesia mencapai 10,14% atau sebanyak 27,54 juta orang. Di Perkotaan, persentase penduduk miskin hanya 7,89%. Sedangkan di perdesaan mencapai 13,10%.

Kemiskinan ekstrem di Indonesia telah mencapai angka 4% atau mencakup 10,9 juta jiwa dan sekitar 7,3 juta jiwa warga miskin ekstrim tinggal di desa, berdasarkan Data yang dirilis Badan Pusat Statitik pada bulan Mei 2021 juga disebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di perdesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan. Di Perkotaan, Tingkat Pengangguran Terbuka mencapai 8%, sedangkan di perdesaan sebesar 4,11%.

“Data tersebut menyisakan anomali, dimana perdesaan yang memiliki tingkat pengangguran lebih rendah dari perkotaan. Tapi perdesaan memiliki tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrem lebih tinggi dibandingkan perkotaan,” ujarnya.

Baca Juga |  Jelang Pilkades Serentak 41 Desa di Mojokerto

Dalam rencana aksi penanganan kemiskinan ekstrem di desa, salah satu yang akan dilakukan Kemendes PDTT adalah meningkatkan pendapatan warga desa melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Padat Karya Tunai Desa (PKTD), pengembangan dan pelibatan warga desa dalam unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan dengan sejumlah program-program pemberdayaan yang dapat meningkatkan pendapatan warga desa.

“Dari Sejumlah yang dapat meningkatkan pendapatan Warga tersebut, BUMDes yang paling banyak berkontribusi untuk pembangunan desa dan penguatan ekonomi warga desa. Apalagi, Pada tahun 2021 sebanyak 45.233 Bumdes yang masih aktif telah mempekerjakan lebih dari 20 Juta orang dengan omset Rp 4,6 triliun selama setahun terakhir. oleh karena itu, saya optimis angka nol persen kemiskinan ekstrim akan terwujud di tahun 2024,” imbuhnya.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 35 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Daerah

Koperasi desa Merah Putih Resmi Terbentuk di Desa Ilomata

Kabar Pusat

BRI Perkuat Desa Wisata, Targetkan 102 Desa BRILian

Kabar Pusat

Pemerintah Pusat Gelar Kick Off & Sosialisasi Inpres No. 9 Tahun 2025 untuk Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Kabar Pusat

“SEPAKAT” MENDES Yandri Susanto & MENAG Nasaruddin Umar, 1 Desa 1 Majelis Taklim

Kabar Pusat

Danantara Indonesia: Strategi Baru Pemerintah untuk Optimalkan BUMN dan Perkuat Peran Global

Kabar Pusat

Temu Nasional Pegiat TBM 2025: Haru, Semangat, dan Asa Baru Literasi Indonesia

Kabar Pusat

Pemerintah Janjikan Teknologi 5G untuk 44% Desa di Indonesia

Kabar Pusat

Mendes PDT Yandri Susanto Bahas Program Dana Desa dengan Mendagri Tito Karnavian