TVDesa – Tabanan : Dalam upaya memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, secara khusus menyoroti potensi Jambu Kristal Desa Payangan saat kunjungan Bungan Desa ke-52 pada Rabu (3/7/2024). Kunjungan kali ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Tabanan dalam mendorong pengembangan pertanian modern yang berkelanjutan.
Dengan menginap di Desa Payangan sehari sebelumnya, Bupati Sanjaya berhasil menjalin interaksi yang lebih mendalam dengan masyarakat setempat. Melalui berbagai kegiatan bersama, seperti sarapan, ngopi, dan menghadiri upacara adat, beliau langsung menyaksikan semangat gotong royong dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Payangan.
Jambu Kristal: Harapan Baru Pertanian Tabanan
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah pengembangan pertanian Jambu Kristal yang dikelola oleh Kelompok Tani Kristal Sari Mekar Dusun Bunutin. Bupati Sanjaya mengapresiasi kualitas Jambu Kristal produksi lokal yang memiliki rasa manis dan tekstur renyah, serta melihat potensi pasar yang sangat menjanjikan baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Keberhasilan petani dalam mengembangkan Jambu Kristal ini patut kita acungi jempol. Ini membuktikan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, pertanian kita bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan,” ujar Bupati Sanjaya.
Bungan Desa: Wadah Pelayanan Publik yang Efektif
Program Bungan Desa yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan terbukti efektif dalam memberikan pelayanan publik secara langsung dan cepat kepada masyarakat. Berbagai layanan seperti perijinan gratis, pemeriksaan kesehatan, dan literasi membaca sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Payangan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat Tabanan mendapatkan pelayanan yang mudah dan terjangkau. Bungan Desa adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk mewujudkan hal tersebut,” tegas Bupati Sanjaya.
Dukungan Masyarakat dan Harapan ke Depan
Perbekel Desa Payangan, I Nyoman Sudiarsa, menyambut baik program Bungan Desa dan berharap program ini dapat terus berlanjut. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap Desa Payangan. Program Bungan Desa ini sangat membantu kami dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di desa,” ungkap Perbekel Sudiarsa.
Sementara itu, salah seorang warga, Ketut Pastana, merasa terbantu dengan adanya pelayanan gratis yang diberikan oleh pemerintah. “Dengan adanya Bungan Desa, kami tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk mengurus berbagai keperluan. Semua sudah tersedia di desa,” ujar Ketut Pastana.

Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.