TV Desa – Kebumen : Kepala Desa Wisata Cikakak Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Akim, tak bisa menyembunyikan rasa bungahnya, saat menerima anugerah juara umum pada event Gelar Desa Wisata Provinsi Jawa Tengah 2021.
“Alamnya kita kembangkan, juga ekonomi kreatif membuat ikon kepala monyet,” kata Akim, Kepala Desa Wisata Cikakak, setelah menerima raihan juara umum di Kabupaten Kebumen, Rabu (27/10/2021).
Menurut Akim, hal itu tak lepas dari potensi desa, seperti adanya Masjid Saka Tunggal yang dibuat tahun 1284 Masehi, Taman Kera, lengkap dengan atraksi budaya yang ada di daerahnya. Akim juga berharap, ke depannya akan mengembangkan desa wisata dengan menarik investor atau pihak lain, saat kunjungan wisata mulai membaik.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), diwakili oleh Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N Rachmadi menjelaskan, Desa Cikakak meraih juara umum pada event Gelar Desa Wisata Provinsi Jawa Tengah 2021. Sementara, juara favorit diraih Desa Wonolopo Kota Semarang.
Event tersebut dibagi menjadi beberapa kategori. Kategori Profil Desa Wisata, Juara 1 diraih Desa Conto Kabupaten Wonogiri, Juara 2 Desa Cikakak Kabupaten Banyumas, Juara 3 Desa Serang Kabupaten Purbalingga.
Kategori Pengelolaan Desa Wisata, Juara 1 Desa Cikakak Banyumas, Juara 2 Desa Pandansari Kabupaten Batang, Juara 3 Desa Bugisan Kabupaten Klaten. Kategori Produk Inovasi, Juara 1 diraih Desa Serang Kabupaten Purbalingga, Juara 2 Desa Pandanrejo Kabupaten Purworejo, Juara 3 Desa Tambaksari Kabupaten Cilacap.
Kategori Atraksi Seni, Juara 1 disabet Desa Cikakak Banyumas, Juara 2 Desa Conto Wonogiri, Juara 3 Desa Muncar Kabupaten Semarang. Adapun, Juara Umum 1 Desa Cikakak Banyumas, Juara Umum 2 Desa Conto Wonogiri, dan Juara Umum 3 Desa Serang Purbalingga.
Sinoeng mengatakan, event ini merupakan rangkaian proses untuk memberikan apresiasi ke desa wisata. Selain juga sebagai bentuk pentahapan pemprov atas upaya pelaku desa wisata dalam memajukan desa.
“Hari ini meski belum membaik (pandemi) tapi upaya itu terus terjaga,” katanya, di sela penganugerahan Gelar Desa Wisata Provinsi Jateng.
Pihaknya mengapresiasi kepada pelaku desa wisata yang berkolaborasi dengan komunitas kreatif anak muda, dalam mempromosikan melalui kemasan paket wisata desa.
(Courtesy: Diskominfo Jateng)
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.