TVDesa – Merauke : Bayangkan hidup di sebuah kampung di Merauke. Jauh dari hiruk pikuk kota, di sini kehidupan mengalir lebih lambat. Setiap rupiah yang masuk ke kampung terasa begitu berarti, apalagi jika itu adalah dana desa. Dana yang diharapkan bisa menjadi katalis perubahan, mengubah wajah kampung menjadi lebih baik.
Daud Hollenger, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Merauke, menjelaskan bahwa dana desa ini sebenarnya sudah diatur sedemikian rupa agar tepat sasaran. Setiap rupiah harus dipertanggungjawabkan, setiap program harus disepakati bersama dalam musyawarah kampung. “Seperti rapat RT di kampung kita, tapi dengan skala yang lebih besar dan uang yang lebih banyak,” ujar Daud, menggambarkan betapa pentingnya musyawarah dalam menentukan nasib dana desa.
Namun, di balik aturan yang ketat, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Tidak semua warga kampung paham betul bagaimana mengelola anggaran yang besar. Terkadang, ada juga aparat kampung yang masih perlu belajar lebih banyak tentang tata kelola yang baik.
“Pernah ada kasus, dana desa malah digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” ungkap seorang pemuda yang aktif di kegiatan kampung. “Padahal, uang itu kan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi.”
Bayangkan, dana desa yang bisa digunakan untuk membangun jalan desa yang rusak, memperbaiki fasilitas kesehatan, atau bahkan untuk memberdayakan pemuda, justru terbuang sia-sia. Tentu saja ini sangat disayangkan.
Namun, di tengah segala tantangan, ada secercah harapan. Banyak juga kampung yang berhasil memanfaatkan dana desa dengan baik. Mereka membuat program-program kreatif, melibatkan seluruh warga dalam proses pengambilan keputusan, dan berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami berharap, dengan adanya pendampingan yang lebih intensif dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, pengelolaan dana desa di Merauke bisa semakin baik,” ujar Daud.

Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News