TVDesa – Lasaen, Malaka Barat : Suasana penuh kekeluargaan mewarnai kantor Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (15/5/2025). Hari itu menjadi momen penting bagi warga Lasaen, karena diselenggarakan Musyawarah Desa (Musdes) untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2025.
Gelaran musyawarah ini dihadiri oleh berbagai elemen penting desa. Tampak hadir Kepala Desa Lasaen saat ini, Fransiskus Seran, yang memimpin jalannya diskusi. Turut hadir pula wakil ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pendamping lokal desa yang memberikan asistensi teknis, seluruh perangkat desa yang siap menjalankan roda pemerintahan, serta jurnalis dari TVDesa yang mengabadikan momen penting ini. Partisipasi aktif juga ditunjukkan oleh masyarakat Desa Lasaen yang antusias mengikuti setiap tahapan musyawarah.
Tujuan utama dari kegiatan ini tak lain adalah untuk menetapkan secara resmi alokasi anggaran pendapatan dan belanja desa untuk tahun yang akan datang. APBDes ini menjadi panduan dalam melaksanakan berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Lasaen.

Proses Musdes APBDes Lasaen berjalan relatif kondusif. Meskipun demikian, dinamika diskusi tetap terasa dengan adanya beberapa interupsi dari masyarakat yang hadir. Beberapa peserta kegiatan menyampaikan aspirasi dan pertanyaan terkait dengan rencana kegiatan fisik yang akan dilaksanakan. Selain itu, sorotan tajam juga tertuju pada usulan penting terkait pengembangan website desa.
Masyarakat Lasaen secara kolektif menyampaikan permintaan agar website desa tidak hanya menjadi sarana informasi umum, tetapi juga memuat data kependudukan Desa Lasaen. Usulan ini disambut dengan antusias oleh sebagian besar peserta, karena dianggap dapat meningkatkan transparansi dan memudahkan akses informasi bagi seluruh warga.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Desa Fransiskus Seran menyampaikan garis besar tujuh program prioritas yang akan didanai melalui dana desa. Program-program tersebut mencakup berbagai aspek penting, mulai dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bertujuan untuk membantu keluarga kurang mampu, hingga pengembangan website desa yang diharapkan menjadi jendela informasi bagi masyarakat. Selain itu, program ketahanan pangan juga menjadi salah satu fokus utama dalam alokasi anggaran.
Salah satu usulan spesifik terkait website desa datang dari seorang warga bernama Nelwan. Ia mengusulkan agar website desa dilengkapi dengan fitur khusus yang memungkinkan masyarakat mengakses data kependudukan desa secara aman dan terstruktur. Usulan ini memicu diskusi yang cukup hangat, dengan berbagai pandangan dan masukan yang disampaikan oleh peserta musyawarah.
Meskipun terdapat beberapa interupsi dan usulan yang diajukan, secara keseluruhan Musdes penetapan APBDes Lasaen berjalan dengan lancar. Semangat kebersamaan dan keinginan untuk membangun desa yang lebih baik tampak jelas dalam setiap sesi diskusi. Penetapan APBDes ini menjadi langkah awal yang penting bagi Desa Lasaen dalam mewujudkan berbagai program pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tahun 2025. Keberadaan website desa yang diharapkan memuat data kependudukan menjadi salah satu poin penting yang akan terus dikawal oleh masyarakat demi terciptanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran desa.