TVDesa – Sidoarjo : Alokasi Dana Desa (DD) untuk 318 desa di Kabupaten Sidoarjo mengalami lonjakan signifikan dalam satu dekade terakhir. Angka ini meningkat hingga 600% dari Rp 48,4 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 320,1 miliar di tahun 2024.
Peningkatan drastis ini, seperti yang diungkapkan oleh Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Sidoarjo, Ainur Rahman, dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Tahun 2024, diharapkan dapat mempercepat pembangunan desa. Tujuan utamanya adalah mewujudkan desa-desa yang kuat, mandiri, dan demokratis, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menekankan pentingnya pemanfaatan DD yang tepat sasaran. Dana desa ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan di tingkat desa, seperti pengentasan kemiskinan ekstrem melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT), peningkatan ketahanan pangan, penanganan stunting, serta penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Ainur Rahman juga menegaskan bahwa desa memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan daerah. “Pembangunan dari kabupaten saja tidak cukup, desa juga harus ikut berperan. Desa dan kabupaten harus kompak membangun Sidoarjo,” ujarnya.
Tantangan dan Peluang
Meskipun peningkatan alokasi DD membawa angin segar bagi pembangunan desa, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah bagaimana memastikan dana tersebut dikelola dengan transparan dan akuntabel. Pemerintah daerah, bersama dengan lembaga terkait, terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa dalam mengelola keuangan dan melaksanakan program-program pembangunan.
Di sisi lain, peningkatan DD juga membuka peluang besar bagi desa untuk mengembangkan potensi lokal. Dengan dukungan dana yang cukup, desa dapat membangun infrastruktur dasar, mengembangkan sektor ekonomi produktif, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Team Admin TV Desa News – Jakarta