TVDesa – Sabu Raijua : Desa Raekore, sebuah permata tersembunyi di Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, sejak lama dikenal sebagai penghasil bawang merah berkualitas. Di tengah tantangan iklim yang semakin ekstrem, para petani di sini tetap gigih menggarap lahan kering mereka untuk menghasilkan komoditas yang menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak keluarga.
Setiap tahun, memasuki musim kemarau, hamparan lahan di Raekore berubah menjadi lautan hijau dari tanaman bawang merah. Setelah lelah menanam padi, petani beralih fokus pada budidaya bawang merah. Menurut Djara Djami Riwu, seorang petani setempat, “Menanam bawang merah sudah jadi tradisi kami. Setelah panen padi, kami langsung siapkan lahan untuk bawang.”
Pada musim tanam pertama tahun ini, rata-rata setiap keluarga di Raekore berhasil memanen sekitar 5-7 ton bawang merah. Hasil panen ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke Kota Kupang dan bahkan hingga ke Makassar.
Namun, para petani juga menghadapi sejumlah tantangan. “Cuaca yang tidak menentu seringkali menjadi kendala utama,” ungkap Ferdy Djara, petani lainnya. Hujan yang turun di luar musim dapat merusak tanaman bawang merah. “Tahun lalu, kami mengalami gagal panen karena hujan deras yang datang tiba-tiba,” tambahnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, para petani di Raekore telah mengembangkan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan membuat sumur bor untuk menjamin ketersediaan air selama musim kemarau. Selain itu, mereka juga aktif mengikuti pelatihan pertanian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya bawang merah.
Bawang merah tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi petani, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian daerah. Pendapatan dari hasil panen bawang merah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Potensi yang Besar
Dengan potensi yang besar, pertanian bawang merah di Raekore memiliki prospek yang cerah. Namun, untuk mencapai hasil yang lebih optimal, diperlukan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Peningkatan infrastruktur: Pembangunan jalan yang memadai akan memudahkan akses ke pasar dan mengurangi biaya transportasi.
- Fasilitas pasca panen: Penyediaan fasilitas pengolahan dan penyimpanan pasca panen akan membantu meningkatkan kualitas dan daya simpan bawang merah.
- Pengembangan pasar: Perlu dilakukan upaya untuk memperluas pasar bawang merah Raekore, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Dengan dukungan yang tepat, pertanian bawang merah di Raekore dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain di Indonesia. Potensi alam yang melimpah jika dikelola dengan baik dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Team Admin TV Desa News – Jakarta