TV Desa – Kebumen : Sebuah kreatifitas cerdas dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Maju Desa Sitibentar Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Hal ini untuk menjawab keresahan yang dirasakan oleh petani selama ini yaitu tanah sawah yang kering.
Area persawahan di desa ini memang selalu kering. Walaupun memiliki saluran irigasi teknis, aliran air jarang bisa sampai ke persawahan Desa Sitibentar.
“Penyebab air tidak nyampe Sitibentar banyak. ” Ujar Ganjar (36) Sekretaris Desa Sitibentar, “Yang paling banyak adalah kebocoran di saluran yang di atas, juga jarak aliran air yang terlalu jauh dari hulu.”
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Desa Sitibentar sudah membangun sumur-sumur pantek dengan anggaran dari Dana Desa. Tentu saja dengan kapasitas debit air yang terbatas.
Dengan dipimpin oleh Irfangi (64), Gapoktan Tani Maju mencoba mengatasi permasalahan ini dengan melakukan diversifikasi tanaman selain padi.
Bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang), Gapoktan Tani Maju mencoba menanam Bawang Merah. Bawang merah tentu saja membutuhkan air, namun tidak sebanyak padi.
Distapang selaku dinas terkait membantu menyiapkan Demplot bawang merah. Selain itu yang paling penting adalah pelatihan mulai dari awal pengolahan sampai panen.
Desa Sitibentar juga memiliki peralatan pertanian yang lengkap, dan bisa berfungsi dengan baik. Mulai dari hand sprayer sampai traktor rotary.
“Kami mencoba mengatasi permasalahan yang ada di Sitibentar.” Ungkap Teguh (45) Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Distapang saat pertemuan di Sekretariat Gapoktan Tani Maju (14/08). “Semua alat diharapkan berfungsi maksimal, termasuk bibit bawang merah dan seluruh kelengkapannya.”
Untuk Kecamatan Mirit potensi pengembangan agrobisnis sangatlah besar. Hal ini ditandai dengan banyaknya diversifikasi jenis tanaman hortikultura yang dikembangkan. Bawang merah di Desa Sitibentar adalah salah satu yang terbaru. (Moer)
Penikmat sketsa perjalanan, Pendamping Desa, Tinggal di pedesaan Kebumen Jateng