TVDesa – Semarang : Program Aku Hatinya PKK di Desa B2SA Bedono, Kabupaten Semarang, menjadi sorotan nasional. Program ini berhasil menurunkan angka stunting dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, menjadikannya model yang patut dicontoh oleh desa-desa lain di Jawa Tengah.
Pada Rabu (7/8/2024), sebanyak 70 perwakilan Tim Penggerak PKK se-Jawa Tengah mengunjungi Desa B2SA Bedono untuk melihat langsung implementasi program ini. Mereka diajak berkeliling ke berbagai fasilitas seperti Teras Pangan, Rumah Pangan, dan Gerai Pangan yang dikelola oleh PKK desa.
Teras Pangan: Solusi Gizi Balita
Melalui program Aku Hatinya PKK, Desa B2SA berhasil mengentaskan 18 anak dari status stunting. Rahasianya terletak pada pengelolaan Teras Pangan yang menghasilkan berbagai macam tanaman pangan bergizi. Hasil panen kemudian diolah di Rumah Pangan dan disajikan kepada balita yang mengalami kekurangan gizi.
“Kami bekerja sama dengan kader Posyandu untuk memastikan semua balita mendapatkan asupan gizi yang cukup,” ujar Wariyanti, Pendamping Pangan Desa B2SA Bedono.
Keberhasilan Desa B2SA tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara PKK, pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat. BUMDes berperan dalam memasarkan produk pertanian dari KWT, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
“Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami bisa menjalankan program ini secara berkelanjutan,” tambah Wariyanti.
Inspirasi bagi Desa Lain
Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dishanpan Jateng, Lucia Sri Winarni, mengapresiasi keberhasilan Desa B2SA. Ia berharap program serupa dapat direplikasi di desa-desa lain di Jawa Tengah.
“Kader PKK memiliki peran yang sangat penting dalam program ini. Mereka adalah ujung tombak dalam memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang,” ujar Lucia.
Para peserta studi banding dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah mengaku terinspirasi dengan program yang dilakukan di Desa B2SA. Mereka berjanji akan membawa ilmu yang diperoleh untuk diterapkan di daerah masing-masing.
Team Admin TV Desa News – Jakarta