TVDesa – Lamongan : Pernahkah Anda memperhatikan spanduk khas warung pecel lele dengan warna-warni cerah dan gambar ayam, bebek, atau lele yang seolah memanggil-manggil? Jika iya, besar kemungkinan spanduk tersebut berasal dari Desa Bulutengger, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan.
Desa kecil ini telah lama dikenal sebagai pusat pembuatan spanduk pecel lele yang unik dan ikonik. Dengan tangan terampil, para perajin di Bulutengger menciptakan karya seni yang tidak hanya berfungsi sebagai media promosi, tetapi juga menjadi identitas khas warung pecel lele Lamongan.
Tradisi Turun-Temurun
Keterampilan membuat spanduk pecel lele di Bulutengger telah diwariskan secara turun-temurun. Teguh Wahono, salah satu perajin senior, telah menggeluti profesi ini sejak tahun 1987. “Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi sudah menjadi bagian dari hidup saya,” ujar Teguh.
Proses pembuatan spanduk dimulai dari pemilihan bahan kain berkualitas tinggi. Kemudian, para perajin akan menggambar desain secara manual dengan tangan bebas. Setiap goresan kuas menghasilkan karya seni yang unik dan penuh karakter.
Standar Kualitas yang Tinggi
Desa Bulutengger_ Surganya Spanduk Pecel Lele Lamongan – TV DESA News
Paguyuban Central Letter Lamongan berperan penting dalam menjaga kualitas dan standar produksi spanduk. Semua anggota paguyuban wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan, mulai dari desain, warna, hingga ukuran.
“Kami ingin menjaga keaslian dan kualitas spanduk pecel lele Lamongan,” kata Lanang Mijar Anggoro, Sekretaris Paguyuban Central Letter Lamongan. “Dengan begitu, spanduk buatan Bulutengger akan selalu menjadi yang terbaik.”
Spanduk pecel lele bukan hanya sekedar media promosi, tetapi juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Lamongan. Melalui spanduk ini, nilai-nilai kearifan lokal dan kreativitas masyarakat Lamongan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Industri pembuatan spanduk pecel lele di Bulutengger telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian desa. Selain menyerap tenaga kerja, usaha ini juga membuka peluang pasar yang luas, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami berharap ke depannya, spanduk pecel lele Lamongan bisa semakin dikenal di dunia internasional dan menjadi salah satu ikon budaya Indonesia,” ujar Kepala Desa Bulutengger, Sumadi.
Team Admin TV Desa News – Jakarta