TV Desa News – Minahasa Tenggara : Pelaksanaan Patroli Gizi oleh Kader Posyandu desa, Pengadaan Antropometri dan alat pemeriksaan Hb darah bagi Remaja dan Bumil, Pembentukan Posyandu Remaja, Pemberian Makanan Bagi anak Tergolong Stunting dengan pengolahan bahan lokal bekerja sama dgn Puskesmas, serta Pembentukan Rumah Desa Sehat atau DASYAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) untuk mengolah Bahan lokal dan diberikan bagi anak Stunting dan anak beresiko stunting, menjadi sejumlah rekomendasi yang mengemuka dalam Rembuk Stunting Desa Tatengesan Satu Kecamatan Pusomaen, sebagai bentuk konvergensi pencegahan dan penanganan stunting, senin 10 Juli 2023.
“Hukum Tua, BPD dan seluruh perangkat desa harus serius dalam hal Pencegahan dan Penanganan Stunting di desa “ tutur Camat Pusomaen, Ir.Jontje I. Wahongan,ME dalam sambutannya dalam kegiatan yang dilaksanakan di kantor desa Tatengesan Satu tersebut
Dipimpin oleh Ketua BPD tatengesan Satu, Frely Ruata, rembug stunting tersebut juga dihadiri oleh Pemerintah Kecamatan Pusomaen, Puskesmas, Hukum Tua Fredrik Maringka, perangkat desa, kader posyandu desa, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan tokoh-tokoh masyarakat desa.
“Apabila ada usulan yang di hasilkan dari pembahasan kelompok yang membahas Lima paket layanan untuk kegiatan pencegahan Stunting nanti harus di seriusi dan di jadikan bahan acuan dalam menyusun perencanaan di dalam musyawarah desa Penyusun RKPDes tahun 2024 “ tutup Ir.Jontje I. Wahongan,ME.
Pada bagian lain Sekretaris Kecamatan Pusomaen, Julien Kula SKep.Ns, MAP yang juga hadir dalam rembuk Stunting mengatakan : “ Rembuk Stunting sangat penting karena membahas kebutuhan desa dalam hal pencegahan Stunting, sehingga desa bisa menentukan intervensi seperti apa yang tepat “ ujarnya,
“ Desa harus fokus pada paket layanan pencegahan Stunting sesudah pemaparan hasil pendataan yang dilakukan oleh kader desa tentunya ” tutup sekcam yang juga pernah menjabat sebagai Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut.
Rembuk juga diisi pemaparan Yulia Umpung, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dari Puskesmas Pusomaen yang dilanjutkan dengan pembahasan bersama seluruh peserta rembuk stunting desa.
Pencinta Desa di Kabupaten Minahasa Tenggara