TV Desa – Cilacap : Kawunganten Kamis, 26 Agustus 2021 Desa Ujungmanik Menggelar acara adat larung jolen. Adat istiadat yang dimiliki setiap daerah yang ada di negara kita tercinta Indonesia ini bukan semata mata hanya untuk kepentingan adat atau keseharian dari pemiliki budaya itu sendiri. Namun adat istiadat tersebut juga sering kali digunakan sebagai alat atau cara untuk menunjukkan rasa syukur kepada sang pencipta yang sudah memberikan hidup kepada seluruh penghuni dunia ini.
Sebut saja seperti masyarakat Jawa, khususnya di Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten-Cilacap mereka memiliki sejumlah cara untuk mengungkapkan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu dari acara adat yang sering digelar sebagai ucapan rasa syukur tersebut adalah dengan cara menggelar upacara “ Larung Jolen” sebuah tradisi ciri khas Desa Ujungmanik yang di selenggarakan setiap tahun pada bulan Sura tepatnya Kamis sore Malam Jum’at kliwon pada bulan suro.
Adapun upacara atau ritual Larung Saji ini merupakan bentuk sedekah alam yang dilakukan sebagian perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta yakni Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rejeki terutama dalam bentuk hasil bumi bagi petani dan Ikan bagi masyarakat nelayan Desa Ujungmnaik yang terlah diperoleh oleh masyarakat sekitar.
Selain itu, upacara Larung Saji ini juga bertujuan untuk memanjatkan doa sebagai bentuk permohonan petunjuk atas hidup dan keselamatan serta rejeki. adat istiadat suku jawa upacara Larung Jolen.
Upacara Larung Saji ini sendiri banyak kita temukan di berbagai daerah di pulau Jawa terutama yang berdekatan dengan pantai, sebut saja seperti daerah pesisir laut Cilacap, seperti Desa Ujungmanik yang notabene berbagai elemen masyarakat dari agamis kejawen dan juga dari mata pencaharian keseharianya ada petani pedagang dan nelayan. Inti dari upacara Larung Saji ini sendiri adalah untuk melarungkan atau menghanyutkan sesaji yang terbuat dari berbagai hasil bumi masyarakat sekitar.
Pada umumnya, sesaji yang dilarungkan adalah berupa tumpeng atau atau tumpeng berkuran besar yang mencapai tinggi 1 hingga 1.5 meter dan terbuat dari beras putih dan juga beras merah.
Tumpeng ini kemudian dihias dan dilengkapi dengan berbagai jenis buah dan sayuran hasil bumi masyarakat sekitar.
Sesaji tersebut diletakkan di atas anyaman bambu dan akan dilarungan ke laut. Selain sesaji dalam bentuk makanan tersebut, sering juga ritual ini dilengkapi dengan kepala sapi yang mana ritual ini akan dipimpin oleh Sahut Mbah Sardi (sesepuh Desa Ujungmanik)
Prosesi Upacara Larung Sesaji atau Larung Jolen
Waktu pelaksanaan acara ini pada umumnya berbeda beda, tergantung dari kepercayaan masyarakat sekitar. Desa Ujungmanik Kawunganten Cilacap, ritual Larung Saji Atau Larung Jolen ini dilakukan pada hari Kamis sore sekitar jam 14.00 WIB hingga Jelang Magrib Malam Jum’at Kliwon pada bulan Suro seperti yang di sampaikan oleh Priyo Utomo (Sekdes Ujungmanik).
Acara arak arakan yang biasanya ramai akan tetapi karena situasi yang masih pandemi Covid 19 ini sehingga rituan pada kali ini di adakan sangat sederhana dengan tetap patuh pada protocol Kesehatan.
Acara pelepasan sesaji di mulai dari Balai Desa Ujungmanik-Kawunganten setelah itu sesaji di arak menggunakan tandu dan di bawa menggunakan prahu menuju Titik pusat Kawasan Cikaret, Sapuregel segara anakan Cilacap, daerah ini sebagai titik paling ujung selatan Desa Ujungmaik Kawunganten Cilacap.
Berbagai elemen masyarakat yang terlibat acara ini:
1. Pemerintah Desa
2. Kelompok nelayan (4 kelompok)
3. Kesepuhan dipimpin: Mbah Sardi
4. Perahu yg digunakan 20
5. Peserta: sekitar 100 orang
6. Mulai jam 14.00-17.00
7. Sesaji Larung Jolen 1 unit berisi sesajian lengkap
Sementara, di beberapa daerah yang lainnya acara Larung Saji ini umumnya dilaksanakan pada saat tanggal satu suro yang mana tanggal ini bertepatan dengan tanggal 1 Muharram tahun baru Hijriah.
Dan pelaksanaan ritual Larung Saji ini menjadi sebuah ritual dari berbagai ritual yang lainnya yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam rangka memperingati tahun baru Hijriah tersebut.
Setiap daerah tentunya memiliki ritual dan acara tersendiri yang memiliki ciri khas dari daerah tersebut. Desa Ujungmanik ini berbagai elemen masyarakat yang masih kental dengan adat budaya jawa sehingga acara ini sebagai bentuk rutinan acara tahunan dan hiburan rakyat pada bulan suro. Acara ini juga sebagai bentuk : Nguri nguri (melestarikan) adat jawa Desa Ujungmanik Kawunganten, Bentuk Tasyakuran Masyarakat Desa Pada yang Maha Kuasa, Selamatan Bumi,
Sedekah Laut.
*Penulis Bekerja Sebagai TPP Kemendes PDTT Sebagai Pendamping Lokal Desa di Kabupaten Cilacap*
Bermanfaat Bagi Orang Banyak Dengan Menyebarkan Informasi Yang Bermanfaat Bagi Masyarakat Sesuatu Banget Bagi Pribadi Saya Karena Informasi Penting Untuk Semua