Home / Kabar Daerah

Kamis, 15 Agustus 2024 - 16:31 WIB

Desa Wisata Banyumas, Antara Euforia dan Kenyataan

#Dian Purnama Putra - Penulis

TVDesa – Banyumas : Kehadiran desa wisata di Kabupaten Banyumas semakin menjamur. Namun, tidak semua desa wisata mampu bertahan lama dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Banyak desa wisata yang hanya seumur jagung dan berakhir menjadi desa wisata yang mangkrak.

Pengamat Wisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Chusmeru, mengungkapkan bahwa banyak desa di Banyumas yang terburu-buru mengklaim diri sebagai desa wisata hanya karena memiliki pemandangan alam yang indah dan viral di media sosial. Padahal, untuk menjadi sebuah desa wisata yang berkelanjutan, dibutuhkan perencanaan, pengelolaan, dan konsep yang matang.

“Desa wisata bukan hanya sekadar menyajikan pemandangan alam yang indah atau something to see. Desa wisata harus menawarkan pengalaman yang lebih kepada pengunjung, seperti something to do, something to learn, dan something to buy yang unik dan khas desa,” jelas Chusmeru.

Konsep Desa Wisata yang Ideal

Menurut Chusmeru, desa wisata yang ideal adalah desa yang mampu mengintegrasikan berbagai elemen, mulai dari objek wisata, atraksi, akomodasi, kuliner, hingga kerajinan tangan. Pengunjung tidak hanya bisa menikmati keindahan alam, tetapi juga bisa terlibat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat desa, belajar budaya lokal, dan membeli produk-produk khas desa.

Baca Juga |  Bupati Banyuasin : Pimpinan OPD Wajib Sukseskan Program Prioritas
Tantangan Desa Wisata di Banyumas

Sayangnya, banyak desa wisata di Banyumas yang masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah kurangnya diferensiasi, keunggulan komparatif, nilai kompetitif, inovasi, dan promosi yang efektif.

“Banyak desa wisata yang menawarkan produk wisata yang serupa, sehingga sulit untuk menarik minat pengunjung. Selain itu, kurangnya inovasi juga membuat desa wisata menjadi membosankan dan tidak menarik lagi dikunjungi,” tambah Chusmeru.

Solusi untuk Desa Wisata Banyumas

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Chusmeru menyarankan beberapa solusi, antara lain:

Membangun diferensiasi: Setiap desa wisata harus memiliki keunikan dan ciri khas yang membedakannya dengan desa wisata lainnya.

Baca Juga |  Konsultasi STOK, Dinkominfo OKU Kunjungi Dinkominfo Statistik dan Persandian Banyuasin

Meningkatkan keunggulan komparatif: Desa wisata harus fokus pada potensi yang dimiliki dan mengembangkannya menjadi keunggulan yang kompetitif.

Menjaga nilai kompetitif: Desa wisata harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk tetap menarik minat pengunjung.

Memperkuat promosi: Desa wisata perlu memanfaatkan berbagai platform digital untuk mempromosikan diri kepada target pasar yang lebih luas.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, diharapkan desa wisata di Banyumas dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

 

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 4 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Daerah

Pemkab Madiun Tekankan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa

Kabar Daerah

Pemerintah Kabupaten Banyumas Dorong Perekonomian Desa dengan Hibah Berbasis Kinerja

Kabar Daerah

Sumbar Perkuat Infrastruktur Irigasi, Jaga Ketahanan Pangan

Kabar Daerah

Lombok Utara Luncurkan Desa Cinta Statistik, Data Akurat untuk Pembangunan

Kabar Daerah

Sumatera Barat Berhasil Entaskan Nagari Sangat Tertinggal

Kabar Daerah

25 Desa di Rejang Lebong Dapat Bonus Rp3 Miliar dari Kemenkeu!

Kabar Daerah

Dari Nagari Duo Koto, Pasaman Barat Berambisi Jadi Pusat Kentang Nasional

Kabar Daerah

Banyuwangi Makin Segar, Ribuan Rumah di Desa Kini Punya Akses Air Bersih Murah