TV Desa – Ngawi : Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifkan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi. Dalam rangka penanggulangan, deteksi dini dan Pencegahan Penyakit tidak menular (PTM) di Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi , rutin setiap bulan tiap tanggal 25 diadakan Paguyuban Penyakit Tidak Menular. Bertempat di aula pertemuan Desa Brangol, Senin, (25/10/2021).
Kegiatan ini merupakan wujud peran serta masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan, Meski ditengah wabah pandemi.
penanggung jawab program Paguyuban Penyakit Tidak Menular (PTM) UPTD Puskesmas Karangjati bekerja sama dengan kader desa, tetap melaksanakan kegiatan paguyuban PTM dengan menggunakan protokol kesehatan dengan jumlah pengunjung yang diperiksa sebanyak 50 orang.
Bidan desa yang juga Tim Puskesmas Karangjati, Nitera Ulfa, Amd.Keb mengatakan, “Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini, dengan adanya pelayanan paguyuban PTM ini bisa lebih dekat ke masyarakat bagi yang tidak sempat ke Puskesmas” ujar Nitera.
Tingginya minat warga yang secara sadar datang ke Paguyuban PTM untuk memeriksakan diri tentang penyakit diabetes, darah tinggi, yang sudah kena stroke, penyakit jantung dan penyakit lainnya, membuat pelaksanaan program ini bisa dibilang sukses mencapai tujuannya.
Dari hasil pemeriksaan ada beberapa warga yang terdeteksi menderita Penyakit Tidak Menular, Upaya yang dilakukan adalah melakukan konseling / edukasi serta melakukan upaya rujukan ke Fasilitas Kesehatan agar yang bersangkutan mendapatkan pengobatan.
Pihak Pemerintah Desa Brangol berharap kegiatan Paguyuban PTM ini tetap berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya dan di masa mendatang, Dengan harapan akan lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan dan berupaya secara sadar dan mandiri untuk memelihara serta meningkatkan derajat kesehatannya.
Basuki atau biasa dipanggil Mas Abbas adalah seorang Sekretatis Desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, belajar menjadi penulis tentang Desa agar orang mencintai Desa.