TV Desa – Bantaeng : Aula kantor Desa Pattaneteang, rabu pagi (6/10/21), di serbu siswa-siswi asal desa Pattaneteang, bahkan di antaranya, ada yang di kawal oleh orang tuanya. Ooops, untungnya mereka datang bukan untuk berunjuk rasa, tetapi untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah, sebagai pelajar berprestasi di sekolah masing-masing.
“Beasiswa ini, adalah pemantik, untuk lebih bersemangat dan lebih giat belajar, serta mempertahankan prestasi yg diraih,” pesan tegas Lukman, SKM, Kepala Desa Pattaneteang saat menerima 72 orang siswa sedesa Pattaneteang, beserta orangtua mereka.Di hadapan para siswa dan orang tua murid, Lukman, selaku pemerintah desa berharap, walaupun pelajaran tatap muka telah kembali di buka, protokol kesehatan harus tetap diutamakan, seterusnya sampai pandemi segera berlalu.
Dalam kesempatan ini sebelum pembagian beasiswa di lakukan, Lukman sempat berkelakar dan bertanya, siapa yang ingin jadi Polisi, tentara, maupun dokter. Hampir seluruh siswa, bersemangat mengangkat tangannya, saat pilihannya disebut Lukman.
“Siapa yang ingin jadi kepala Desa,” pancing Lukman di ujung pertanyaan.
Hanya tiga siswa yang angkat tangan, salah satunya masih kelas satu SD. Hadiah dari kades pun diberikan sebagai apresiasi, karena masih ada siswa yg berharap jadi pemimpin Desa Pattaneteang di masa yang akan datang.
Lebih lanjut Lukman menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan, merupakan salah prioritas penggunaan Dana Desa. Desa Pattaneteang, menurut Lukman, belum memiliki Dokter, dan hal tersebut, menjadi kebutuhan saat sekarang.
“Diantara pelajar yang hadir, harus ada yang siap jadi dokter ya, untuk desa kita!” tandas Lukman.
Bertajuk “Dengan beasiswa, kita wujudkan Desa cerdas menuju tahun 2030”, Pemerintah menyisihkan Rp16.650.000 untuk 54 murid sekolah dasar, 9 orang MTs/SMP dan 9 orang dari MA/SMA.
Di lain tempat, Pendamping Lokal Desa, Hasan Habibu, mengapresiasi langkah pemerintah mengaplikasikan SDGs poin ke 4 yakni Pendidikan Desa berkualitas.
“Selain sebagai bentuk apresiasi bagi yang berprestasi, juga memberi keringanan bagi orang tua di era pandemi, untuk memenuhi kuota internet dalam pelajaran secara daring” puji Hasan.
Lahir di Bantaeng 1 Januari 1975 dan menjadi Pendamping Lokal Desa sejak 2017 sampai sekarang, mendirikan organisasi FORUM DA’I POLSEK TOMPOBULU dan menjadi penasehat dalam struktur kepengurusan serta bergabung di BKPRMI sebagai koordinator Komunikasi antar Lembaga