Home / Kabar Pusat

Minggu, 4 Agustus 2024 - 07:11 WIB

IKN: Perpaduan Modernitas dan Kearifan Lokal, Desa Wisata Jadi Living Museum

@ADMIN 1 - Penulis

TVDesa – Jakarta : Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya sekadar memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi momentum untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah berupaya keras menjadikan desa-desa di sekitar IKN sebagai “living museum” atau museum hidup, di mana kearifan lokal tetap hidup dan berdampingan dengan modernitas.

Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimudin, menjelaskan bahwa konsep ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup suku-suku asli Kalimantan Timur, seperti Suku Paser, di tengah pembangunan besar-besaran. “Kita ingin agar budaya mereka tetap lestari dan menjadi bagian integral dari IKN,” ujarnya.

Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin diwawancara awak media seusai menjadi pembicara dalam dalam ASN Festival 2024, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024). (Image courtesy : ANTARA)
Suku Paser: Penjaga Kearifan Lokal

Suku Paser, yang telah mendiami kawasan Kalimantan Timur sejak lama, menjadi salah satu fokus utama dalam pelestarian budaya. OIKN berkomitmen untuk membantu suku Paser tetap eksis dan budaya mereka tetap lestari. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan permukiman mereka sebagai bagian dari desa wisata.

Baca Juga |  Mendes: Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Pangkas Waktu Pembangunan

“Bayangkan, pengunjung bisa langsung merasakan kehidupan sehari-hari Suku Paser, belajar tentang tradisi mereka, dan menikmati keindahan alam sekitar,” ujar Alimudin.

Konsep living museum yang diadopsi dari Karangasem, Bali, memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal dan mempelajari budaya mereka secara autentik. “Ini bukan hanya sekadar melihat museum statis, tetapi juga merasakan pengalaman hidup yang berbeda,” tambah Alimudin.

Partisipasi Masyarakat Adat

OIKN sangat melibatkan masyarakat adat dalam perencanaan dan pembangunan IKN. Masyarakat lokal dijadikan sebagai tim survei untuk memahami konflik yang ada dan memastikan keterlibatan mereka dalam setiap proses pembangunan. “Kepala Otorita IKN, Pak Basuki, sangat menekankan pentingnya partisipasi masyarakat,” tegas Alimudin.

Baca Juga |  Usai Rapat Terbatas, Jokowi Belum Putuskan Menambahan Jabatan Kepala Desa Menjadi 9 Tahun

Membangun IKN yang inklusif dan berkelanjutan tentu bukan tanpa tantangan. Perbedaan persepsi dan kepentingan antara berbagai kelompok masyarakat menjadi salah satu kendala yang harus diatasi. Namun, OIKN optimis bahwa dengan melibatkan semua pihak sejak awal, tantangan ini dapat diatasi.

“Kita ingin IKN menjadi contoh bagi dunia, bagaimana pembangunan besar-besaran dapat dilakukan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan budaya,” tutup Alimudin.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 14 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Pusat

Kadin Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Desa melalui Investasi Berdampak

Kabar Pusat

Standarisasi Keuangan BUMDesa Jadi Kunci Pengembangan Bisnis

Kabar Pusat

Pemerintah Pusat Suntik Dana Tambahan untuk Desa Produktif

Kabar Pusat

PPI: Pembangunan Desa Cerdas dan Inovatif sebagai Kunci Kemajuan Indonesia

Kabar Pusat

Produk Kopi Lokal Semarakkan Dieng Culture Festival: Cara Sederhana Perkenalkan Kopi Khas Dieng Kepada dunia

Kabar Pusat

DPR Tekankan Pengawasan Penggunaan Dana Desa untuk Pembangunan Desa

Kabar Pusat

DPR Soroti Keterbelakangan Infrastruktur di Desa, Dorong Percepatan Pembangunan

Kabar Pusat

Presiden Jokowi Sebut Telah Membangun Indonesia dari Pinggiran, Desa, dan Daerah Terluar