TVDesa – Jakarta : Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya sekadar memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi momentum untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah berupaya keras menjadikan desa-desa di sekitar IKN sebagai “living museum” atau museum hidup, di mana kearifan lokal tetap hidup dan berdampingan dengan modernitas.
Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimudin, menjelaskan bahwa konsep ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup suku-suku asli Kalimantan Timur, seperti Suku Paser, di tengah pembangunan besar-besaran. “Kita ingin agar budaya mereka tetap lestari dan menjadi bagian integral dari IKN,” ujarnya.
Suku Paser: Penjaga Kearifan Lokal
Suku Paser, yang telah mendiami kawasan Kalimantan Timur sejak lama, menjadi salah satu fokus utama dalam pelestarian budaya. OIKN berkomitmen untuk membantu suku Paser tetap eksis dan budaya mereka tetap lestari. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan permukiman mereka sebagai bagian dari desa wisata.
“Bayangkan, pengunjung bisa langsung merasakan kehidupan sehari-hari Suku Paser, belajar tentang tradisi mereka, dan menikmati keindahan alam sekitar,” ujar Alimudin.
Konsep living museum yang diadopsi dari Karangasem, Bali, memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal dan mempelajari budaya mereka secara autentik. “Ini bukan hanya sekadar melihat museum statis, tetapi juga merasakan pengalaman hidup yang berbeda,” tambah Alimudin.
Partisipasi Masyarakat Adat
OIKN sangat melibatkan masyarakat adat dalam perencanaan dan pembangunan IKN. Masyarakat lokal dijadikan sebagai tim survei untuk memahami konflik yang ada dan memastikan keterlibatan mereka dalam setiap proses pembangunan. “Kepala Otorita IKN, Pak Basuki, sangat menekankan pentingnya partisipasi masyarakat,” tegas Alimudin.
Membangun IKN yang inklusif dan berkelanjutan tentu bukan tanpa tantangan. Perbedaan persepsi dan kepentingan antara berbagai kelompok masyarakat menjadi salah satu kendala yang harus diatasi. Namun, OIKN optimis bahwa dengan melibatkan semua pihak sejak awal, tantangan ini dapat diatasi.
“Kita ingin IKN menjadi contoh bagi dunia, bagaimana pembangunan besar-besaran dapat dilakukan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan budaya,” tutup Alimudin.
Team Admin TV Desa News – Jakarta