TVDesa – Penajam Paser Utara : Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), kini menjadi sorotan sebagai pusat inovasi budidaya perikanan di Kalimantan Timur. Dengan memanfaatkan potensi lahan mangrove yang luas, desa ini berhasil mengembangkan empat komoditas unggulan, yaitu udang tiger, ikan bandeng, kepiting, dan rumput laut gracilaria.
Model Budidaya Ramah Lingkungan
Uniknya, budidaya perikanan di Labangka dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Masyarakat setempat mengadopsi pola kehutanan sosial, di mana mereka tetap dapat memanfaatkan lahan mangrove untuk budidaya tanpa merusak ekosistemnya. Bahkan, mangrove justru memberikan manfaat tambahan sebagai penyedia pakan alami bagi ikan dan udang.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara ekonomi dan lingkungan,” ujar Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik.
Potensi Ekonomi yang Menjanjikan
Budidaya perikanan di Labangka tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Dalam waktu relatif singkat, para pembudidaya dapat memperoleh keuntungan yang cukup besar dari hasil panen mereka.
Runanda Hanif Purwanto, seorang pengelola tambak di Labangka, mengungkapkan bahwa dengan investasi awal sekitar Rp900 juta hingga Rp1 miliar, para pembudidaya sudah bisa memulai usaha mereka. “Hasilnya sangat menjanjikan, terutama untuk komoditas udang tiger yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran,” ujarnya.
Peluang untuk Kaltim
Keberhasilan budidaya perikanan di Labangka membuka peluang besar bagi pengembangan sektor perikanan di Kalimantan Timur. Dengan potensi lahan mangrove yang masih sangat luas, Kaltim dapat menjadi pusat produksi perikanan yang berkelanjutan dan bernilai tinggi.
“Saya berharap Labangka dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kaltim untuk mengembangkan potensi perikanannya,” kata Akmal Malik.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News