TVDesa – Jember : Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, kini menjadi sorotan berkat inisiatif edukasi pengelolaan sampah organik yang unik dan inovatif: Sekolah Maggot. Program ini digagas oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah Kecamatan Ajung. Tujuan utamanya adalah memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau yang lebih dikenal dengan maggot, sebagai solusi ramah lingkungan untuk sampah organik.
Sekolah Maggot ini berpusat di Rumah Produksi Maggot yang dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Tirto Bakti II di Dusun Langsatan. Uniknya, para pengajar utama dalam program ini adalah ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Tirto Wangi. Keterlibatan ibu-ibu ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam mendukung keberlanjutan program edukasi lingkungan di Desa Sukamakmur.
Fajriyah Ulfah, S.TP, MP, selaku Penyuluh Pertanian Desa Sukamakmur, menjelaskan bahwa pemberdayaan KWT Tirto Wangi sebagai tenaga pendidik menjadi kunci sukses program ini. “Dengan melibatkan ibu-ibu sebagai pendidik, diharapkan transfer pengetahuan dan keterampilan dapat berlangsung secara efektif dan berkelanjutan,” ujarnya. Pendekatan ini memastikan bahwa ilmu pengelolaan sampah organik dengan maggot tidak hanya berhenti di satu generasi, tetapi dapat diturunkan secara terus-menerus.
Sasaran utama Sekolah Maggot adalah anak-anak usia sekolah dasar. Pemilihan sasaran ini bukan tanpa alasan. Harapannya, dengan edukasi sejak dini, anak-anak memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar melalui pemanfaatan maggot. Program ini menjadi investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, Sekolah Maggot di Desa Sukamakmur adalah contoh nyata sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya mengembangkan potensi lokal dalam pengelolaan sampah organik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Fajriyah Ulfah berharap, “Sekolah Maggot ini dapat berkembang lebih luas lagi sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat setempat, khususnya kelompok tani, dengan sasaran yang mencakup semua kelompok usia.” Ini menunjukkan visi besar untuk menjadikan Desa Sukamakmur sebagai percontohan desa mandiri sampah yang berkelanjutan.

Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News