TVDesa – Samarinda : Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, kembali menegaskan pentingnya pembangunan desa yang inklusif. Dalam pernyataannya pada Jumat (23/8/2024), Sri Wahyuni menekankan bahwa pembangunan desa tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir kelompok, melainkan harus memberikan manfaat bagi seluruh elemen masyarakat desa.
“Pembangunan desa yang inklusif adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Kehadiran kelompok yang hanya menerima manfaat secara eksklusif justru dapat menghambat kemajuan desa,” tegasnya.
Dana Desa Meningkat Signifikan
Untuk mendukung tercapainya pembangunan desa yang inklusif, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mengalokasikan dana yang cukup signifikan. Dana Desa (DD) untuk 841 desa di Kaltim pada tahun 2024 mengalami kenaikan menjadi Rp787,18 miliar, meningkat sebesar Rp9,9 miliar dari tahun sebelumnya.
Selain Dana Desa, Pemerintah Provinsi Kaltim juga mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp50 juta per desa pada tahun 2024. Alokasi dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah desa untuk berbagai program pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat. Bahkan, pada tahun 2025, alokasi dana per desa direncanakan akan meningkat menjadi Rp75 juta.
Sri Wahyuni juga mengapresiasi pengelolaan keuangan desa di Kaltim yang hingga kini minim dari temuan penyalahgunaan. “Ini menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam mengelola dana desa secara transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Dengan adanya peningkatan alokasi dana dan pengelolaan yang baik, Sri Wahyuni optimistis bahwa pembangunan desa di seluruh Kaltim dapat berjalan lebih efektif dan inklusif. “Harapannya, seluruh lapisan masyarakat desa dapat merasakan manfaat dari pembangunan ini,” tutupnya.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News