TVDesa – Solo : Bosan dengan hiruk pikuk media sosial? Ingin kembali merasakan hangat obrolan bersama tetangga? Kementerian Agama (Kemenag) Solo punya solusinya. Mereka akan segera meluncurkan program baru yang menarik, yaitu “Pojok Kampung Moderasi”.
Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali tradisi rembukan atau jagongan yang mulai pudar di tengah masyarakat. Seperti yang disampaikan Kepala Kantor Kemenag Solo, Hidayat Masykur, “Pojok Kampung Moderasi” adalah wadah bagi warga untuk berdiskusi tentang berbagai topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin menyediakan ruang bagi warga untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Harapannya, melalui program ini, kita bisa mempererat tali silaturahmi dan membangun masyarakat yang lebih rukun dan toleran,” ujar Hidayat.
Nantinya, program ini akan dilaksanakan di beberapa kampung di Kota Solo. Warga akan diajak untuk berkumpul di tempat yang nyaman, seperti balai desa atau rumah warga, sambil menikmati hidangan sederhana dari UMKM lokal. Dalam suasana yang santai, mereka bisa bebas berdiskusi tentang apa saja.
“Topiknya bisa apa saja, mulai dari masalah sosial, ekonomi, hingga keagamaan. Yang penting, diskusi ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak,” tambah Hidayat.
Kenapa Harus di Kampung?
Pemilihan kampung sebagai lokasi pelaksanaan program ini bukan tanpa alasan. Menurut Hidayat, kampung adalah unit terkecil dalam masyarakat. Di sinilah interaksi antarwarga terjadi secara langsung dan intens. Dengan memfasilitasi diskusi di tingkat kampung, diharapkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dapat tumbuh subur.
Dalam memilih kampung untuk mengikuti program ini, Kemenag Solo memiliki kriteria khusus. Salah satunya adalah keberagaman agama yang ada di kampung tersebut. “Kami ingin menciptakan ruang dialog antarumat beragama, sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” pungkas Hidayat.
Team Admin TV Desa News – Jakarta