TVDesa – Bandung : Digitalisasi desa yang digaungkan pemerintah telah membawa angin segar bagi masyarakat pedesaan. Namun, di balik keberhasilan menghubungkan desa dengan dunia digital, terdapat tantangan yang tak kalah penting, yakni persoalan konten.
Menurut Lucky, seorang web developer yang fokus pada pengembangan situs web desa, banyak website desa yang masih terjebak pada informasi kegiatan internal dan data administratif. “Padahal, potensi konten di desa sangatlah besar,” ujarnya saat ditemui di Bandung Tengah.
“Pelatihan yang selama ini diberikan kepada pengelola website desa lebih fokus pada pengenalan tools digital. Jarang sekali ada pelatihan yang spesifik membahas tentang bagaimana menciptakan konten yang menarik dan relevan bagi masyarakat,” tambah Lucky.
Konten Desa: Lebih dari Sekadar Kegiatan
Potensi konten desa sangatlah beragam. Mulai dari produk UMKM lokal, potensi wisata desa, cerita rakyat, hingga karya seni masyarakat desa. Namun, sayangnya, potensi ini belum banyak digali dan diolah menjadi konten digital yang menarik.
“Dengan rajin mengeksplorasi potensi desa, kita bisa menciptakan konten yang unik dan bernilai tambah. Misalnya, satu karya seni saja bisa dibedah menjadi beberapa artikel yang menarik,” ungkap Lucky.
Perlunya Pendekatan yang Komprehensif
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dalam program digitalisasi desa. Selain pelatihan teknis, perlu juga diberikan pelatihan tentang pengembangan konten, seperti penulisan kreatif, fotografi, dan videografi.
“Dengan bekal keterampilan ini, pengelola website desa dapat menghasilkan konten yang berkualitas dan mampu menarik minat pengunjung,” ujar Lucky.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.