TVDesa – Tasikmalaya : Dalam semarak perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Kampung Cibahong di Kabupaten Tasikmalaya kembali menyajikan suguhan istimewa. Lorong merah putih sepanjang 250 meter yang mereka ciptakan tahun ini bukan sekadar dekorasi belaka, melainkan sebuah karya seni yang merefleksikan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap tanah air.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lorong merah putih tahun ini semakin memukau dengan sentuhan yang lebih tradisional dan artistik. Ratusan topi caping atau cotom yang digantung berderet, dipadukan dengan pencahayaan temaram, menciptakan suasana yang hangat dan penuh nostalgia. Dua gapura ikonik di setiap ujung lorong semakin memperkaya keindahan visual, dengan gapura bermotif bunga yang merepresentasikan profesi warga sebagai pengrajin bordir, dan gapura Lam Alif yang menjadi simbol identitas Kabupaten Tasikmalaya.
Puncak dari keindahan lorong ini adalah patung Garuda yang megah. Dibuat dengan detail dari besi dan dihiasi ornamen bambu serta kayu, patung ini menjadi pusat perhatian pengunjung. Keberadaan foto-foto Soekarno dan Hatta di samping patung Garuda semakin menguatkan pesan nasionalisme yang ingin disampaikan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat kebersamaan, kita bisa menciptakan sesuatu yang indah dan berarti,” ujar Badrudin, tokoh masyarakat Kampung Cibahong. “Setiap tahun, kami berusaha menghadirkan sesuatu yang baru dan unik, dan tahun ini kami ingin kembali ke akar budaya dengan menggunakan cotom dan lampu-lampu sederhana.”
Proses pembuatan lorong merah putih ini melibatkan seluruh warga kampung. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat selama satu bulan penuh untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka. Dana yang dibutuhkan berasal dari sumbangan masyarakat, menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif mereka dalam kegiatan ini.
Lorong merah putih Kampung Cibahong tidak hanya menjadi daya tarik wisata lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Keberadaan lorong ini membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kreativitas masih hidup di tengah masyarakat.
“Ini adalah bentuk cinta kami kepada Indonesia,” tambah Badrudin. “Kami ingin mengajak generasi muda untuk lebih menghargai sejarah dan budaya bangsa.”
Team Admin TV Desa News – Jakarta