TVDesa – Lombok Tengah : Dalam upaya mendukung ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram melaksanakan program pembagian bibit buah kepada warga Desa Bonjeruk, Lombok Tengah. Kegiatan yang berlangsung pada 21 Juli lalu ini tidak hanya sebatas pembagian bibit, namun juga menjadi momen edukasi bagi para ibu rumah tangga tentang pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam.
Berbagai jenis bibit buah seperti rambutan, pete, cermai, dan kepundung dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Ahmad Zul Haidi, Ketua KKN, menjelaskan, “Kami ingin mendorong warga untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dengan menanam sendiri, mereka tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga mendapatkan hasil yang lebih segar dan berkualitas.”
Lebih dari sekadar pembagian bibit, mahasiswa KKN juga memberikan pendampingan intensif kepada para penerima manfaat. Mulai dari teknik penanaman yang tepat, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah, hingga perawatan sehari-hari. Para ibu rumah tangga terlihat antusias mengikuti sesi edukasi yang disampaikan oleh mahasiswa. “Ilmu yang saya dapat hari ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu cara merawat tanaman agar berbuah lebat,” ujar salah seorang peserta.
Potensi Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Program ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan keluarga, namun juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat. Buah-buahan yang dihasilkan dari pekarangan rumah dapat dikonsumsi sendiri, dijadikan olahan makanan atau minuman, atau bahkan dijual di pasar lokal. Hal ini tentu saja akan menambah penghasilan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan adanya program ini, kami berharap masyarakat Desa Bonjeruk dapat lebih sejahtera. Selain mendapatkan pangan yang sehat dan bergizi, mereka juga memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan,” tambah Zul Haidi.
Apresiasi dan Harapan
Inisiatif mahasiswa KKN UIN Mataram ini patut diapresiasi. Program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, namun juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya bercocok tanam. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di desa-desa lain, sehingga ketahanan pangan Indonesia semakin terjamin.