TV Desa – Kebumen : Sepagi ini asap telah membumbung tinggi dari halaman sebuah rumah di Desa Winong Wetan RT 01/ RW 02.
Sejumlah orang tampak membakar tumpukan bata merah yang masih mentah, dengan menggunakan jerami, dedaunan kering dan kayu seadanya.
Di dekat mushola kecil bercat hijau yang menjadi bagian rumah itu, terikat beberapa ekor sapi yang tengah mengunyah rumput komborannya.
Mbah Marsiyo (76), sang pemilik rumah adalah seorang sesepuh yang dihormati tidak hanya di Desa Winong, tapi juga Kabupaten Kebumen secara umum.
Mbah Marsiyo dikenal memiliki kemampuan dalam merawat dan menyembuhkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Tanpa pamrih Mbah Marsiyo merawat setiap pasien yang datang.
Berhari-hari terkadang pasien ODGJ tersebut dititipkan oleh keluarganya sampai sembuh. Rata-rata keluarga pasien, takut penyandang ODGJ tersebut mengamuk di rumah apabila belum sembuh.
“Banyak yang tidak mau pulang.” Ungkap Mbah Marsiyo, “Penyebabnya rata rata malu sama tetangga.”
Sebagian besar biaya hidup menjadi tanggungan Mbah Marsiyo. ‘Kecrek’ nasi yang berbahan dasar olahan singkong menjadi andalan.
Terkadang ada beberapa pasien yang sudah sembuh tapi malu untuk kembali pulang, tetap berkeinginan tinggal di rumah Mbah Marsiyo.
Oleh Mbah Marsiyo pasien ODGJ yang sudah sembuh tapi masih mau tinggal, dipekerjakan untuk merawat teman-temannya yang belum sembuh.
Mulai memasak, membersihkan rumah, mencari rumput dan merawat sapi, membuat batu bata, dilakukan untuk bertahan hidup para pasien.
Di rumahnya yang penuh dengan koleksi benda esoteris yang lumayan banyak, selain pasien Mbah Marsiyo sering juga didatangi oleh para pemangku kepentingan.
Banyak hal yang disumbangkan dan dilakukan agar tempat pengobatan alternatif Mbah Marsiyo tetap bersih layak dan manusiawi.
Kita semua berharap, bahwa di dunia ini tetap ada oase yang bisa menjadi tempat berlindung bagi kaum yang termarginalkan. Mereka yang teralienasi dan terpinggirkan dari kehidupan.
Penikmat sketsa perjalanan, Pendamping Desa, Tinggal di pedesaan Kebumen Jateng