Home / Kabar Desa

Minggu, 1 September 2024 - 12:51 WIB

Masyarakat Melayu Serasan Lestarikan Tradisi Doa Tolak Bala di Akhir Bulan Safar

010 Fandi - Penulis

Tradisi Ritual Pembacaan Doa Tolak Bala Oleh Masyarakat Pulau Serasan, 📸 & 🎬 Fandi (1-9/2024)***

Tradisi Ritual Pembacaan Doa Tolak Bala Oleh Masyarakat Pulau Serasan, 📸 & 🎬 Fandi (1-9/2024)***

TVDesa – Natuna : Di tengah laju modernitas, masyarakat Melayu di Desa Air Ringau dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, tetap teguh melestarikan warisan budaya leluhurnya. Salah satu tradisi yang masih hidup hingga kini adalah ritual Doa Tolak Bala yang digelar setiap akhir bulan Safar.

Pada bulan Safar 1446 Hijriah, masyarakat Desa Air Ringau kembali menggelar tradisi ini dengan semangat gotong-royong. Kegiatan yang dipusatkan di ujung Pelabuhan Pak Tambi pada hari Minggu tanggal 1/9-2024 melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Ritual diawali dengan pembacaan Doa bersama, memohon perlindungan dari segala marabahaya. Setelah itu, masyarakat pun menikmati hidangan khas berupa ketupat, kari ikan, dan berbagai makanan tradisional lainnya.

Dokumentasi Video Masyarakat Serasan Selenggarakan Tradisi Ritual Doa Tolak Bala 📸 & 🎬 Fandi (1-9/2024)***

H. Karim, tokoh agama setempat, menjelaskan bahwa tradisi Doa Tolak Bala memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam. “Melalui ritual ini, kita diajarkan untuk senantiasa bertawakal kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya. Selain itu, kita juga memohon rezeki yang berkah dan melimpah,” ujarnya.

Baca Juga |  Tuliskriyo Maju: Musdes Bahas Sampah dan Pembangunan Desa

Mazlan, Ketua Karang Taruna Desa Air Ringau, menambahkan bahwa ritual Doa Tolak Bala memiliki arti khusus bagi masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani. “Mereka sangat bergantung pada laut dan ladang. Doa bersama ini menjadi bentuk harapan agar selalu diberikan keselamatan dan keberkahan dalam bekerja,” terangnya.

Tradisi Ritual Pembacaan Doa Tolak Bala Oleh Masyarakat Pulau Serasan, 📸 & 🎬 Fandi (1-9/2024)***
Tradisi Tolak Bala: Lebih dari Sekadar Ritual

Tradisi Doa Tolak Bala bukan sekadar ritual belaka. Di balik setiap makna bacaan doanya, terkandung nilai-nilai luhur yang patut dijaga, dilestarikan serta diamalkan. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tradisi ini juga berfungsi sebagai perekat tali silaturahmi antarwarga.

Baca Juga |  Kambuno Maju: Anak Muda Ikut Membangun Desa

“Acara ini menjadi momen bagi kami untuk berkumpul, berdoa bersama, dan saling mendukung. Dengan begitu, semangat kebersamaan dan gotong royong akan terus terjaga,” ungkap Mazlan.

Tradisi Ritual Pembacaan Doa Tolak Bala Oleh Masyarakat Pulau Serasan, 📸 & 🎬 Fandi (1-9/2024)***
Peluang Pengembangan Wisata Budaya

Potensi tradisi Doa Tolak Bala sebagai daya tarik wisata budaya sangatlah besar. Dengan sedikit sentuhan kreatif, ritual ini dapat dikemas menjadi sebuah event tahunan yang menarik minat wisatawan baik Domestik maupun Mancanegara.

Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat perlu bekerja sama untuk mengembangkan potensi wisata budaya ini. Misalnya, dengan menyediakan fasilitas yang memadai, membuat jadwal acara yang lebih terstruktur, serta melibatkan para pelaku seni dan budaya.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 279 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Donat Manis Jadi Jembatan Ekonomi Ibu-ibu Kampung di Deiyai

Kabar Desa

Musyawarah Desa di Kambuno Bahas Tiga Agenda Penting untuk 2024 dan 2025

Kabar Desa

Desa Bincau Gencarkan Pengamanan Aset Desa

Kabar Desa

Desa Mekar Sari Luncurkan Program Lubuk Larangan untuk Lestarikan Sungai Bina Marga

Kabar Desa

Satar Tesem, Desa di Manggarai Timur Sukses Atasi Stunting dengan Pendekatan Holistik

Kabar Desa

Posyandu Jiwa Sumber Waras: Langkah Nyata Peduli Kesehatan Mental

Kabar Desa

Babinsa Bengkayang Awasi Langsung Pembangunan Desa, Dana Desa Amankah?

Kabar Desa

Karangpelem Rayakan Ultah ke-103, Bongkar Sejarah Keren Lewat Kirab Budaya!