Home / Opini

Selasa, 19 Oktober 2021 - 06:20 WIB

Menakar Visi dan Misi Calon Lurah dengan SDGs Desa

Aris Nurkholis - Penulis

TV Desa – Kulon Progo : Menakar visi dan misi para calon lurah yang akan berkompetisi dalam hajatan enam tahunan mendatang adalah satu hal yang cukup penting untuk dilakukan. Mengapa demikian, dikarenakan visi dan misi para calon lurah tersebut merupakan gambaran arah pembangunan kalurahan selama periode berikutnya.

Berbagai ide gagasan, visi dan misi serta program kerja yang ditawarkan oleh para calon lurah perlu kita takar atau uji kesesuainya agar visi dan misi tersebut tidak terlepas dengan situasi dan kondisi objektif di kalurahan tersebut. Salah satu cara untuk menakar, menguji, dan mengkritisi ide gagasan, visi dan misi serta program kerja para calon lurah adalah dengan mengkomparasikan visi dan misi para calon lurah tersebut dengan tujuan pembangunan kalurahan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan istilah SDGs Desa.

SDGs Desa adalah panduan pembangunan total atas desa atau kalurahan yang mengamanatkan tidak ada satu warga pun yang tertinggal atau tidak mendapatkan manfaat dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa. Oleh sebab itu perlu ditelisik dan dikupas tuntas visi dan misi para calon lurah dengan menyandingkannya pada arah kebijakan pembangunan desa yang termaktub SDGs Desa. Dalam SDGs Desa sendiri terdapat 18 (delapan belas) tujuan pembangunan berkelanjutan yang bisa digunakan sebagai alat untuk menakar dan menguji visi dan misi para calon lurah. Namun dalam hal ini kita akan menggunakan dua tujuan SDGs Desa sebagai alat takar terhadap visi dan misi para calon lurah.

Baca Juga |  Kepahlawanan “ Profesionalisme Pendamping diuji “

Tujuan SDGs Desa pertama adalah Desa Tanpa Kemiskinan. Isu kemiskinan ini menjadi isu yang krusial sekaligus sensitif, mengingat angka kemiskinan di desa ternyata masih cukup tinggi. Terlebih adanya pandemi covid 19 ini, kemiskinan baru di desa pun tak dapat dielakkan, padahal sumber daya yang diberikan kepada desa atau kalurahan sangatlah besar.

Dalam hal ini para calon lurah bisa ditakar komitmennya dalam pengentasan kemiskinan dari ide gagasannya yang tertuang dalam visi dan misinya. Bagaimana target pengentasan kemiskinannya, apa strategi yang digunakan, apa program-program kerja yang ditawarkan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dijawab oleh para calon lurah yang dituangkan dalam visi dan misi serta program kerjanya. Oleh karenanya mereka para calon lurah yang memiliki komitmen terhadap isu pengentasan kemiskinan, target dan strategi serta program kerja yang ditawarkan jelas dan terukur maka para calon lurah tersebut layak untuk mendapatkan apresiasi dari warga masyarakat sebagai pemilih.

Adapun tujuan SDGs Desa kedua adalah Desa tanpa kelaparan. Tujuan kedua dan pertama dari SDGs Desa ini sebenarnya ibarat dua belah sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tujuan kedua SDGs Desa ini menargetkan tidak ada kelaparan di desa, perbaikan nutrisi, dan kalurahan mencapai kedaulatan pangan dengan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

Baca Juga |  Dukung Menuju RI 1 ,Seknas Bersatu GPP Gelar Deklarasi Politik

Indikator-indikator dalam SDGs Desa kedua tersebut menjadi tantangan bagi para calon lurah. Target tidak adanya kelaparan di desa perlu perumusan strategi pencapaiannya. Hal tersebut erat kaitannya dengan ketahanan dan kedaulatan pangan di desa. Tidak tercapainya target tersebut akan menimbulkan permasalahan berikutnya salah satunya adalah munculnya kasus stunting. Sunting adalah suatu kondisi anak lebih pendek dari anak lain seusianya yang di sebabkan kekurangan gizi kronis yang dialami oleh sasaran 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam kurun waktu yang lama. Permasalahan ini berefek pada perkembangan kognitif dan prestasi anak.

Dalam konteks pencapaian tujuan SDGs Desa kedua ini, visi dan misi serta program kerja yang ditawarkan para calon lurah bisa kita takar kesesuaiannya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan dan menjadi salah satu konsen para calon lurah karena hal ini menyangkut pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 73 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Opini

Peran Strategis Pengawas dalam Kemajuan BUM Desa

Opini

Gamifikasi dalam LMS: Meningkatkan Motivasi dan Engagement Aparatur Desa dalam Pelatihan
Ilustrasi by Ketut Subiyanto | Pexels

Opini

Mengenal Lebih Dekat Metode Baca Cepat dan Manfaatnya dalam Pembelajaran Berbasis LMS

Opini

Tantangan dan Solusi Membangun Desa Tertinggal Melalui Pendampingan Desa

Opini

Pentingnya Sumur Bor Untuk Kebutuhan Air Desa

Opini

Pentingnya TPQ dan Madarasah di Tengah Masyarakat Desa

Opini

BUM Desa Harus Dikelola Dengan Tatakelola yang Baik

Opini

Bergerak Untuk Ummat, Sahabat Da’i Tompobulu Akan Menggelar Konsolidasi