Home / Kabar Daerah

Selasa, 28 September 2021 - 21:42 WIB

Menguak Potensi Tanaman Obat di Hutan Desa Bukit Bamba Pulang Pisau

#Dian Purnama Putra - Penulis

TV Desa – Pulang Pisau Desa Bukit Bamba telah mendapatkan izin Perhutanan Sosial dengan skema hutan desa pada Februari 2021. Tim Survei Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), seperti dikutip dari Antara, mencoba menguak potensi hutan Desa Bukit Bamba di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah tersebut.

“Kami menemukan banyak sekali jenis pohon dan tanaman obat. Bahkan, kami masih ketemu dengan sejumlah orangutan yang berbeda-beda sehingga berpotensi dijadikan kawasan penelitian,” kata Ketua LPHD Bukit Bamba Herie Jakat melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Senin.

Dia mengatakan, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga dan memanfaatkan secara lestari hutan desa ini, LPHD Bukit Bamba akan berkolaborasi dengan Bornoe Nature Foundation (BNF) untuk pengelolaan hutan desa tersebut.

“Harapannya, hutan desa ini dapat dijadikan untuk hutan penelitian bagi masyarakat maupun dari universitas,” kata Harie.

Baca Juga |  Hidupkan Kembali Rumah Siti Nurbaya di Depok: Ruang Berkomunitas Budaya Minang

Herie menambahkan dengan kapasitas yang ada saat ini, pihaknya menyadari belum sanggup untuk menjaga dan mengelola hutan desa secara menyeluruh. Untuk itu, LPHD Bukit Bamba juga telah bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Kalimantan Tengah dan BNF Indonesia untuk mengelola HD Bukit Bamba.

“Kolaborasi itu sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan hutan desa dengan baik, terutama dalam pelatihan, pendampingan serta penyediaan akses dan sarana,” katanya.

Hutan Desa Bukit Bamba sendiri terbagi dari tiga area di lokasi yang berbeda dan salah satu area yang telah disurvei adalah area dua. Area ini memiliki luas 350 hektar dengan populasi keanekaragaman hayati yang masih belum terdokumentasikan dan tercatat.

Baca Juga |  PTSL di Banyuasin Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa

Sementara itu, Social Forestry Officer BNF Indonesia, LIlik Sugiarti mengatakan bahwa hasil survei hutan desa Bukit bamba khususnya di area dua memang cocok sebagai hutan penelitian.

“Ketika kami membuat transek bersama anggota LPHD kemarin sering bertemu dengan orangutan liar, owa-owa, kelasi, bahkan, beruang dan kukang. Hutan Desa Bamba merupakan limpasan hewan-hewan dari perkebunan sawit yang ada mengelilingi,” tutup LIlik.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 28 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Daerah

DPMD Kukar Gencar Dorong Desa Lengkapi Profil untuk Pembangunan yang Lebih Baik

Kabar Daerah

20 Desa di Jombang Jadi Lokus Penanganan Stunting

Kabar Daerah

Riau Bidik Desa Anti Korupsi, Observasi Lapangan Dilakukan

Kabar Daerah

NTB Borong Juara Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional

Kabar Daerah

Warga Sampang Bangun Jalan Desa Pakai Koin TikTok, Inisiatif Patut Diapresiasi

Kabar Daerah

Mukomuko Butuh Data Akurat Desa Blank Spot untuk Perluas Akses Internet

Kabar Daerah

Sekda Halmahera Timur Desak Kades Tingkatkan Kinerja Pembangunan Desa

Kabar Daerah

Purbalingga Luncurkan Layanan Adminduk Gratis di Desa