TVDesa – Jakarta : Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Ditjen Bina Adwil) menggelar Training Master of Trainers (TMOT) Dalam Penguatan Penyelenggaraan Desa/Frontline Service Delivery P3PD Sub Komponen 1D. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para calon pelatih dalam membina pemerintah desa agar dapat melakukan belanja desa yang berkualitas, sehingga berdampak pada perbaikan layanan dasar masyarakat desa.
TMOT ini diikuti oleh 115 peserta yang terdiri dari 50 peserta daerah dan 65 peserta pusat. Para peserta berasal dari berbagai instansi terkait, seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, National Management Consultant (NMC), serta 10 provinsi dengan peserta dari Inspektorat Provinsi, Bappeda Provinsi, Dinas Dukcapil Provinsi, Dinas PMD Provinsi, dan Biro Pemerintahan Setda Provinsi.
Direktur Jenderal Bina Adwil Kemendagri, Dr. Safrizal ZA, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa TMOT ini diharapkan dapat menciptakan “grand master” atau tenaga pelatih yang handal dalam melatih para pelatih lainnya di tingkat daerah. Materi pelatihan tidak hanya berfokus pada modul pelatihan, tetapi juga membahas hal-hal teknis seperti desain program pelatihan, metode dan strategi pengajaran, manajemen kelas dan pengelolaan peserta, serta penanganan konflik dalam kelas.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan para pelatih di daerah dapat memahami metode pelatihan yang tepat untuk diaplikasikan di masing-masing daerahnya, sehingga kegiatan pelatihan di tingkat kecamatan dapat berjalan maksimal dan aparatur kecamatan dapat melakukan fungsi pembinaan dan pengawasan secara efektif,” jelas Safrizal.
Lebih lanjut, Safrizal menuturkan bahwa P3PD Sub Komponen 1D ini merupakan program percontohan yang bertujuan untuk menyinergikan konsepsi pembangunan dari masyarakat (bottom-up) dengan program/kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Program ini diharapkan dapat menghasilkan keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan layanan dasar di perdesaan.
“Program ini difokuskan untuk membina pemerintah desa agar dapat melakukan belanja desa yang berkualitas untuk memperbaiki layanan dasar masyarakat desa,” ujar Safrizal.
Kegiatan TMOT ini berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 30 Oktober hingga 4 November 2023. Para peserta mendapatkan materi dari berbagai narasumber yang kompeten, di antaranya staf ahli Menteri Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dosen Universitas Terbuka/Senior Advisor World Bank, serta tim pelatih dari Ditjen Bina Adwil, NMC, dan Tenaga Ahli Sekretariat P3PD PIU 1D.
Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas belanja desa dan berdampak pada perbaikan layanan dasar masyarakat desa, sehingga terwujud desa yang mandiri dan sejahtera.

Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.