TV Desa – Semarang : Pandemi tidak menjadi penghalang bagi seniman wayang kulit di Kabupaten Semarang untuk tetap menunjukkan kepiawaiannya dalam berkesenian.
Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang memberi ruang pentas bagi para pelaku seni wayang untuk menggelar pagelaran wayang kulit, dan tidak tanggung – tanggung sebanyak sembilan belas (19) kali pentas dilaksanakan dalam satu bulan.
Seperti acara yang di helat di Aula Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa tengah (21/09), merupakan pentas yang ketiga belas (#13) menampilkan dua (2) Dalang lokal yang masih muda, Mas Adyatma Falah Sulaksono dan Mas Arya Pandu Wirayudya asal Kecamatan Bandungan, dengan lakon “Kumbakarna Gugur”.
Sementara itu, Bramantyo Agus Saputra, Ketua Panitia Pergelaran wayang virtual dalam wawancara menyampaikan, acara yang bertajuk “Wayang Ruat Sersi (WARAS) ini diselenggarakan pada malam hari dengan waktu yang dibatasi, di ruang tertutup tanpa publikasi keluar, tanpa penonton, dan tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan. Bagi masyarakat bisa menyaksikan secara live melalui channel youtube “Portal kebudayaan” https://www.youtube.com/channel/UCr73vh-XPB8maHDtYOHzpyw dan “Portal Seni Serasi” https://www.youtube.com/results?search_query=portal+seni+serasi
“Disetiap bencana pasti ada hikmah, dengan digelarnya acara ini, salah satunya dalang yang selama ini tidak keluar dan tidak pernah ditanggap akhirnya bisa kita angkat dan bisa tampil, karena dalang yang kita ajak adalah dalang – dalang asli Kabupaten Semarang,” ungkap Bram.
Selanjutnya Bram Menyampaikan, hal itu ternyata menyadarkan masyarakat bahwa ada dalang disekitar kita yang selama ini tidak terekspos. Tidak hanya dalang, tapi para sinden dan musisi penabuh gamelan (pengrawit/yogo) juga bermunculan yang semula dianggap hanya bisa mengiringi kesenian reog ternyata bisa juga mengiringi wayang.
“Selama pandemi ini para seniman wayang terus kita dampingi, tidak hanya sekedar waktu pentas tapi juga waktu latihan, kita ajak ngobrol dan diskusi bagaimana menjaga eksistensi kebudayaan wayang ini,” Pungkas Bram.
Secara khusus, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Semarang, Ki Sukarmo, menyampaikan, harapannya para seniman bisa memanfaatkan kesempatan ini secara baik, dan lebih tergugah semangatnya sehingga mampu untuk memotivasi pelaku seni wayang usia muda yang kelak akan jadi penerus kesenian ini.
“Menyongsong hari wayang nasional yang jatuh pada tanggal 7 november nanti, semoga pandemi segera berlalu agar bisa mendapatkan kesempatan tampil secara normal dan leluasa,” jelas Sukarmo.
Tak lupa, Sukarmo mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten, dan memakluminya karena pelaksanaan pentas secara terbatas dengan protokol kesehatan.
Camat Sumowono, Asep Mulyana, dalam sambutannya menyampaikan, masyarakat Sumowono merasa senang dan terhibur dengan adanya acara ini, paling tidak bisa menjadi “obat rindu”selama ini.
Selanjutnya, Asep menghimbau agar program vaksinasi Covid 19 lebih dioptimalkan, supaya acara seperti ini bisa digelar secara normal.
DARI DESA, OLEH DESA, UNTUK DESA
Pendamping Lokal Desa TPP Kemendesa
Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang
Jawa Tengah