TVDesa – Jakarta : Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman secara tegas mendesak percepatan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani. Hal ini disampaikannya dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Pangan Merah Putih, Rabu (6/11/2024).
Amran yang geram dengan keluhan sejumlah kepala desa terkait kendala dalam mendapatkan pupuk subsidi, langsung memanggil para direksi PT Pupuk Indonesia dan memberikan peringatan keras. Ia bahkan mengancam akan mencopot manajer yang bertanggung jawab jika penyaluran pupuk terus terhambat.
“Bapak Presiden Republik Indonesia telah menambah kuota 100%. Bukan 50%, tapi 100% seluruh Indonesia. Kedua, kemarin Pak Presiden juga telah memutihkan hutang petani dan nelayan yang macet. Itu diputihkan oleh Bapak Presiden. Begitu sayangnya pada petani, pada UMKM, masyarakat kecil. Itu perintah Bapak Presiden. Maka, (Persoalan pupuk) ini aku harus selesaikan,” tegas Amran.
Keluhan Kepala Desa
Sejumlah kepala desa yang hadir mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan pupuk subsidi, baik karena keterlambatan penyaluran maupun kendala dalam proses penebusan. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Sumatra Selatan, Cilacap, Banten, Lampung, Ponorogo, Banyuwangi, dan Aceh.
“Bapak/Ibu, sekarang tebus pupuk gunakan KTP. Kalau ada yang halangi, lapor ke polisi setempat atau lapor ke sini. KTP cukup!” tegas Amran.
Perintah Copot Manajer
Merespons keluhan tersebut, Amran langsung memerintahkan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti masalah ini.
“Pak Dirut. Tolong managernya dicopot deh. Ini perintah! Copot! Cek masing-masing yang tidak sampai. Aku minta kabarnya dicopot. Ini perintah. Nggak boleh ditawar. Cukup? Sudah,” tegasnya.
Fokus pada Swasembada Pangan
Desakan percepatan penyaluran pupuk ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2028-2029. Amran menegaskan pentingnya peran kepala desa dalam mendukung upaya peningkatan produksi pangan dalam negeri.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News