Home / Kabar Desa

Selasa, 28 Juni 2022 - 17:17 WIB

Perempuan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Dalam Konteks Perubahan Iklim.

Felmi Yetti - Penulis

TVDesa – Mentawai : Perubahan iklim memiliki konsekuensi serius dalam empat dimensi ketahanan pangan: ketersediaan pangan, kemudahan akses terhadap pangan, pemanfaatan pangan dan stabilitas sistem pangan. Saat ini petani perempuan mencapai 45-80%  dari seluruh produksi pangan di negara-negara berkembang tergantung pada wilayahnya. Sekitar dua-pertiga dari angkatan kerja perempuan di negara-negara berkembang, dan lebih dari 90% di banyak negara, terlibat dalam pekerjaan pertanian. Dalam kaitannya dengan perubahan iklim, sumber makanan tradisional menjadi lebih tak terduga dan langka.

Hasil tanaman pekarangan

Perempuan menghadapi hilangnya penghasilan, seperti panen – yang sering merupakan sumber penghasilan dan sumber makanan mereka satu-satunya. Terkait dengan hal tersebut kenaikan harga pangan membuat makanan semakin tidak dapat dijangkau oleh masyarakat, khususnya wanita dan anak-anak yang paling terdampak ketika terjadi kelangkaan pangan.

Baca Juga |  Mendes PDTT Umumkan 50 Pemenang Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara Tahap II

Untuk alasan ini, perempuan-perempuan motivator dan penggerak di desa di Sipora Utara dan Sipora Selatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, melakukan gerakan penanaman lahan pekarangan dan ladang-ladang mereka. Mereka memberikan contoh kepada masyarakat dengan melakukan studi-studi di lahan mereka. Mereka membuat penyehatan tanah dengan membuat pupuk organic cair dari bahan bahan organic sisa-sisa sayuran dan pertanian. Mereka melakukan penanaman tanaman yang merupakan kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, cabe rawit, buah-buahan, umbi-umbian dan tanaman obat.

Pembuatan eco enzym

Kegiatan ini sudah terbukti bagi mereka membantu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, bahkan ada yang sudah mengolahnya dan menjadikan sumber mata pencaharian untuk pengembangan ekonomi rumah tangga. Contohnya, Ibu Suticih, Rara, Warti,sudah menanam sayuran dan mengolah bahan pangan untuk keluarga dan sumber ekonomi, Ibu Santi Lestari, melakukan studi-studi di lahannya bagaimana tanaman bisa subur dengan melakukan perlakuan organic.Ibu Eni,Maria,Dian,Nita, Ibu Asmidar, giat melakukan tanam keladi sebagai bahan pangan sumber karbohidrat kas local Mentawai dan menanam tanaman-tanaman tua guna investasi masa depan bagi pendidikan dan kesehatan keluarga mereka.

Baca Juga |  Optimalkan Potensi, Bangka Barat Rintis Generasi Muda Cinta Desa
Sayuran pekarangan yang diolah menjadi urap
Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 64 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Antrian Panjang Penerima Bansos di Palupuh Agam, Dana Capai Jutaan Rupiah

Kabar Desa

Wukirsari EcoTech: Dorong Inovasi Desa Melalui Teknologi Digital

Kabar Desa

Dana Desa Berbuah Manis: Pelatihan Tata Boga Dongkrak Ekonomi Warga Sungai Durian

Kabar Desa

Desa Ekonomi Kreatif Katapiang Resmi Diluncurkan, Pariwisata Pantai Panjang Berjaya

Kabar Desa

Sosialisasi Anti Narkoba Tahun 2024 di Desa Pantadewa

Kabar Desa

Tempeh Tengah Bersinar: Juara 3 Lomba Kampung Resik Lumajang

Kabar Desa

Desa Sidang Kurnia Agung Sukses Bangun Jalan Rabat Beton, Tingkatkan Aksesibilitas Warga

Kabar Desa

PALI Bersatu Lawan Narkoba: Sosialisasi Desa Bersih Narkoba di Tanah Abang Jaya