TVDesa – Mentawai : Perubahan iklim memiliki konsekuensi serius dalam empat dimensi ketahanan pangan: ketersediaan pangan, kemudahan akses terhadap pangan, pemanfaatan pangan dan stabilitas sistem pangan. Saat ini petani perempuan mencapai 45-80% dari seluruh produksi pangan di negara-negara berkembang tergantung pada wilayahnya. Sekitar dua-pertiga dari angkatan kerja perempuan di negara-negara berkembang, dan lebih dari 90% di banyak negara, terlibat dalam pekerjaan pertanian. Dalam kaitannya dengan perubahan iklim, sumber makanan tradisional menjadi lebih tak terduga dan langka.
Perempuan menghadapi hilangnya penghasilan, seperti panen – yang sering merupakan sumber penghasilan dan sumber makanan mereka satu-satunya. Terkait dengan hal tersebut kenaikan harga pangan membuat makanan semakin tidak dapat dijangkau oleh masyarakat, khususnya wanita dan anak-anak yang paling terdampak ketika terjadi kelangkaan pangan.
Untuk alasan ini, perempuan-perempuan motivator dan penggerak di desa di Sipora Utara dan Sipora Selatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, melakukan gerakan penanaman lahan pekarangan dan ladang-ladang mereka. Mereka memberikan contoh kepada masyarakat dengan melakukan studi-studi di lahan mereka. Mereka membuat penyehatan tanah dengan membuat pupuk organic cair dari bahan bahan organic sisa-sisa sayuran dan pertanian. Mereka melakukan penanaman tanaman yang merupakan kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, cabe rawit, buah-buahan, umbi-umbian dan tanaman obat.
Kegiatan ini sudah terbukti bagi mereka membantu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, bahkan ada yang sudah mengolahnya dan menjadikan sumber mata pencaharian untuk pengembangan ekonomi rumah tangga. Contohnya, Ibu Suticih, Rara, Warti,sudah menanam sayuran dan mengolah bahan pangan untuk keluarga dan sumber ekonomi, Ibu Santi Lestari, melakukan studi-studi di lahannya bagaimana tanaman bisa subur dengan melakukan perlakuan organic.Ibu Eni,Maria,Dian,Nita, Ibu Asmidar, giat melakukan tanam keladi sebagai bahan pangan sumber karbohidrat kas local Mentawai dan menanam tanaman-tanaman tua guna investasi masa depan bagi pendidikan dan kesehatan keluarga mereka.
Direktur Eksekutif LP2M-Sumbar
(Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat)
“Mengakarlah, agar pondasimu kuat”
“Mendalamlah, agar kebijaksanaanmu luas”
by : Felmi Yetti