TVDesa – Kutai Kartanegara : Desa Muara Enggelam, Kutai Kartanegara, tengah bertransformasi menjadi pusat ekonomi baru di Kalimantan Timur. Rahasianya? Budidaya walet dan pengolahan hasil perikanan yang sukses.
“Ratusan rumah walet sudah berdiri di desa kami,” ungkap Madi, Kepala Desa Muara Enggelam. “Ini memberikan dampak besar bagi kesejahteraan warga. Bukan hanya itu, hasil tangkapan ikan kami juga diolah menjadi produk-produk berkualitas yang diminati pasar luar daerah.”
Dari Sarang Burung ke Rekening Warga
Budidaya walet telah menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak warga Muara Enggelam. Sarang walet yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi komoditas ekspor. “Setiap hari, pengepul datang untuk mengambil sarang walet. Ini benar-benar mengubah hidup banyak keluarga di sini,” tambah Madi.
Harta Karun di Laut
Selain walet, potensi laut Muara Enggelam juga dioptimalkan. Hasil tangkapan ikan diolah menjadi berbagai produk olahan, seperti ikan asin, yang kemudian dipasarkan hingga ke Banjarmasin dan daerah lainnya.
Sukses Tanpa Merusak Alam
Di balik kesuksesan ekonomi ini, Desa Muara Enggelam tetap berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan. “Kami sadar, kekayaan alam ini adalah anugerah yang harus dijaga,” tegas Madi. Pemerintah desa terus mengedukasi warga untuk melakukan penangkapan ikan secara berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.