TVDesa – Solok Selatan : Sistem tanam padi dengan metode tanam mulsa tanpa olah tanah (M-TOT) menjadi pilihan Pemerintahan Nagari (Pemnag) Lubuk Gadang Selatan, sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nagari.
“Penerapan metode tanam M-TOT dilakukan berdasarkan hasil musyawarah nagari atau rencana kegiatan pembanguan (RKP) nagari dan berpedoman pada Kepmendesa 82 Tahun 2022 tentang pedoman ketahanan pangan di desa/nagari,” terang Joni Permadi, Pj. Wali Nagari Lubuk Gadang Selatan, di ruang kerjanya, Selasa (7/5/2024).
Untuk lokasi penanaman padi, pemnag menetapkan dua nagari persiapan yaitu, Nagari persiapan Lubuk Gadang Barat dan Nagari persiapan Lubuk Gadang Barat Daya, sebagai lokasi dengan luasan tanam 1 hektare.
“Lokasi penanaman itu ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nagari, berdasarkan hasil koordinasi dari Dinas Pertanian, Balai Penyuluh Pertanian, dan Pos Penyuluhan Nagari (Posluhnag), yang kemudian dirapatkan bersama pada forum RKP Nagari,” terang Joni Permadi yang akrab disapa pak Jepe.
Jepe melanjutkan, bahwa nagari akan terus melakukan evaluasi berkala atas program tersebut melalui Pelaksana Kegiatan Anggaran (PKA), berkolaborasi dengan wali jorong dan posluhnag di masing-masing nagari sebagai bahan pertimbangan kelanjutan program tersebut.
Sebab anggaran nagari yang terbatas, sebanyak 20 peserta perwakilan dari masing-masing kelompok tani di Nagari tersebut, dilibatkan dalam program itu sebagai bahan percontohan.
“Harapannya kelompok tani lainnya, dapat ikut melihat dan menganalisa sistem tanam M-TOT ini,” pungkas Jepe.
Seluruh proses pelaksanaan metode M-TOT di lapangan, dilaksanakan dengan bimbingan dan panduan dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sangir.