TV Desa – Mentawai : Dari 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia, Kabupaten Kepulauan Mentawai berada pada posisi ke 26 rawan bencana. Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai berada pada posisi ke 3 yang berisiko tinggi. Kabupaten urutan pertama adalah Kabupaten Agam, kedua adalah Pesisir Selatan dan ketiga adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Untuk kerawanan, ada 33 desa yang terancam tsunami dari 43 desa yang ada, dan itu berpotensi sedang dan tinggi. Salah satunya adalah Desa Sioban. Pemetaan ini dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung pada tahun 2018. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ir. Novriadi, Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai pada sambutan beliau dalam rangkaian kegiatan Pelatihan dan Simulasi Evakuasi Mandiri yang Inklusif yang dilaksanakan tanggal 1-4 November 2021.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan FIELD Indonesia-Arbeiter Samariter Bund (ASB). Kegiatan ini bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kecamatan Sipora Utara dan Selatan, Pemerintahan desa, TNI, Basarnas, Satgas Covid-19, Yayasan Cahaya Maritim dan Yayasan Peduli Kemajuan Mentawai beserta masyarakat di 4 desa wilayah dampingan Program Yayasan FIELD Indonesia-ASB. Keempat desa itu adalah, Desa Sioban, Saureinu, Goisooinan dan Sipora Jaya. Kerjasama tersebut merupakan implementasi dari metode “penthahelik”dalam penanganan dan penanggulangan bencana.
Pelaksanaan kegiatan Pelatihan dan Simulasi Evakuasi Mandiri yang Inklusif ini menyasar pada ketangguhan dan kemandirian desa dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API). Kegiatan ini juga memastikan bahwa kelompok masyarakat seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak dan orang lanjut usia dilibatkan secara aktif. Dalam pengurangan resiko bencana, masyarakat penyandang disabilitas dan kelompok berisiko lainnya berhak mendapatkan pelayanan dan perlindungan, bahkan turut serta di garis depan dengan kapasitas dan kemampuan yang didukung dengan aksesibilitas, “No One Left Behind”.
Direktur Eksekutif LP2M-Sumbar
(Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat)
“Mengakarlah, agar pondasimu kuat”
“Mendalamlah, agar kebijaksanaanmu luas”
by : Felmi Yetti